Di dalam penjara, Kondou kaget setelah mendapati kalau orang yang berada di sel seberang adalah Katsura.
"Ka... kau... kenapa kau disini?" tanya Kondou kaget.
"Aku akan menyelamatkan negeri ini, tapi untuk melakukannya, Kondou... Aku butuh kekuatanmu dan seluruh Shinsengumi. Tapi untuk menyelamatkamu dari keadaan sulit ini, kau membutuhkan kekuatan dari 'Kotarou Si Ahli Melarikan Diri'." ujar Katsura.
"Jangan bilang kau... Kau” ucap Kondou kaget
"Kondou, aku akan membebaskanmu dari tempat ini. Jadi selamatkan negeri ini bersamaku." sambung Katsura.
Gintama Lesson 529 - Hal yang Terlupakan
Beralih ke Kantor Pusat Kepolisian Edo, Isaburo memandang Edo dari balik kaca ruangannya. Di belakangnya berdiri Nobume yang menggenggam pedangnya.
"Katsura..." ujar Isaburo.
"Ya." jawab Nobume mengiyakan.
"'Kesatria Muda yang Gila', 'Kotarou Si Ahli Melarikan Diri', biang keladi dari patriot Joui memiliki banyak nama samaran. Aku penasaran pria macam apa dia itu. Sungguh akhir yang singkat dan mengecewakan, bukan?" ucap Isaburo sembari mengingat saat ia menangkap Katsura.
"Jika dia tidak muncul untuk mengincar kepala Tuan Nobunobu, lalu apakah dia datang untuk menyelamatkan pria itu?" tanya Nobume.
"Bagaimanapun juga, kita mendapatkan tangkapan yang besar dengan umpan kecil yang tak terduga. Meskipun aku memancing ikan yang berbeda." ucap Isaburo.
"Seperti ada nilai dengan membiarkan Shogun brengsek yang hanya pamer kekuatan barunya berkeliaran. Dia tidak ingat kejadian sebelum dan sesudah insiden itu, jadi dia tidak akan menyadari jika kita membiarkan Sakata-san kabur. Serahkan saja seluruh bebannya pada yang lebih tua." sambung Isaburo sembari menduduki kursinya.
"Matsudaira Katakuriko, Kondou Isao... dan Katsura Kotarou. Aku tidak pernah menyangka, begitu banyak kepala pembentuk era lama bisa berakhir bersamaan seperti ini. Sungguh pembukaan yang cocok untuk era baru." celetuk Isaburo.
"Lalu... apa yang akan kita lakukan untuk era barumu ini? Dengan perginya sekutu (Takasugi) dan lawan (Shinsengumi) dan kita berdiri diatas tumpukan mayat ini, apa kita hanya duduk santai dan menganggap pekerjaan kita sudah selesai?" timpal Nobume.
"Kau akan terkejut betapa nyamannya duduk di tempat seperti itu. Mau coba duduk di atas kursi komando ini?" celetuk Isaburo.
"Aku lebih baik merangkak di tanah dibanding duduk di tempat seperti itu." timpal Nobume.
Nobume kemudian melangkah pergi meninggalkan Isaburo
"Aduh, aduh, sungguh gadis yang bersemangat." celetuk Isaburo.
"Aku belum melupakannya. Antara kau dan aku. Kita lahir di sana, di tanah yang kosong. Jadi tempat kita kembali masih sama." ujar Isaburo yang teringat masa lalu.
Isaburo mengingat saat ia pertama kali bertemu Nobume kecil. Saat itu Isaburo mengarahkan pedangnya ke Nobume kecil yang terpojok...
Kembali ke Sel Kondou dan Katsura. Katsura melemparkan pil kecil ke sel Kondou.
"Telan pil itu saat aku memberi tanda. Itu akan membuatmu mati tanpa menunggu 3 hari lagi untuk eksekusimu. Meskipun kenyataannya akan seperti mati suri." ucap Katsura.
Dalam bayangan Katsura. Kondou yamg berupa Gorilla mati dan mengejutkan penjaga hingga berteriak, "Gorilanya Mati!!"
"Jika ini berhasil membodohi penjaganya, gerbang tempat ini akan terbuka tanpa membuat gerbang neraka terbuka untukmu." sambung Katsura.
"Tu-tu-tunggu dulu!! Rencana macam apa yang mau kau lakukan?!! Kau Patriot Joui... Kau membuat dirimu tertangkap untuk menyelamatkan musuhmu, Komandan Shinsengumi?" protes Kondou.
"Tak perlu khawatir. Bagiku, penjara tak ada bedannya dengan kedai makanan. Tak lebih dari tempat untuk menikmati makanan gratis." celetuk Katsura.
"Tunggu, makanan di kedai gak gratis!! Habis makan langsung kabur, kan?!", protes Kondou.
"Sebagai tambahan, seperti yang kau bilang tadi, kita seharusnya melupakan masa lalu. Karenanya apa yang aku lakukan tidak lebih dari menyantap makanan di kedai dan mengembalikan Gorila yang lepas ke kandangnya di Kebun Binatang." sambung Katsura.
"Tapi ujung-ujungnya kau mengejekku dengan mengembalikan Gorila ke kandangnya!!" protes Kondou.
"Aku tak tau apa yang akan kau lakukan, tapi tak mungkin kubiarkan kau membuat lebih banyak masalah!! Itu bisa membuat masalah untuk Toshi dan yang lainnya di luar!!" sambung Kondou.
"Tak perlu khawatir soal itu. Saat ini, anak buahmu seharusnya sudah bersekutu bersama Elizabeth dan sedang membuat rencana untuk menyelamatkan kita." balas Katsura.
Di tempat lain, Sougo bersama orang-orang Joui dan Elizabeth menyusun rencana untuk membebaskan Katsura dan Kondou....
"Apa kau mendengarkanku?! Apa maksudmu bersekutu?! Jangan bilang kau melibatkan mereka juga...!!" protes Kondou.
"Berarti semuanya dalam bahaya!! Sekalipun mereka berhasil, siapa yang akan melindungi Edo ke depannya?" tanya Kondou.
"Di sisi lain kau sendiri tidak bisa melindungi apa-apa. Bahkan untuk wanita yang kau cintai sekalipun" ujar Katsura sembari mengingat Otae yang hampir dibunuh Nobunobu.
"Apa sesuatu terjadi pada Otae-san?!" teriak Kondou kaget.
Beralih tempat lain. Setelah Gintoki meninju Nobunobu, esoknya Mimawarigumi menggeledah seisi Kantor Yorozuya dan menanyai Otose selaku pemilik tempat itu.
Di tengah hujan, Gintoki yang menyamar melewati pasukan Mimawarigumi yang menanyai Otose.
Gintoki hanya melirik Otose sedikit ketika ia berjalan melewati Otose. Otose diam saja begitu mengetahui kalau itu Gintoki.
Beralih ke Kodokan Dojo. Hijikata duduk termenung di teras rumah Shimura bersaudara. Di dalam rumah, Otae duduk ditemani Shinpachi dan Kagura.
"Maafkan aku. Pertama Shinsengumi, sekarang Yorozuya... Jika saja... Aku tidak melakukan hal semacam itu sebelumnya... maafkan aku, semuanya..." lirih Otae sedih.
"Itu bukan salahmu, kak." hibur Kagura.
"Yah, satu-satunya yang salah disini adalah..." ucap Shinpachi mengiyakan ucapan Kagura.
Hijikata tiba-tiba memotong perkataan Shinpachi dengan berkata, "Kami, para polisi, satu-satunya yang tak bisa melakukan apapun."
"Hijikata-san" lirih Otae.
"Aku tak bisa melakukan apapun. Kondou-san mempertaruhkan nyawanya... untuk mempercayakan buku catatan kepolisian ini padaku. Tapi... yang terjadi sekarang malah..." ujar Hijikata sembari memegangi buku catatan kepolisian.
"Sebagai polisi kami tak bisa melindungi Kondou-san, Edo, dan semuanya." sambung Hijikata murung.
"Jadi kau akan membuang buku catatan kepolisian itu, bergabung dengan mantan musuh, dan memilih melawan seluruh negeri?" timpal Kagura.
"Apa mereka bilang ingin melakulan itu?" tanya Hijikata.
Kagura lalu menjawabnya dengan berkata "Mereka bilang mereka akan bergabung dengan siapa saja untuk menyelamatkan Si Gorila. Tapi..."
Kagura mengingat kembali saat dia ikut dalam perundingan rencana pembebasan Kondou-Katsura oleh anggota Shinsengumi dan anak buah Katsura. Saat itu Kagura hanya mendengarkan dan bersandar di pintu.
"Aku tak akan pergi kemanapun." bantah Sougo di pertemuan itu.
"Pasal ke-4 Kyokuchuu Hatto. Jika Komandam tidak ada, hak untuk memerintah diteruskan ke Wakil Komandan dan semua petugas harus mematuhinya. Aku... takkan bergerak sampai ia memberi perintah. Aku sudah sampai sejauh ini. Jika aku pergi menyelamatkan Kondou-san atau meninggalkannya, aku akan tetap bersamanya." terang Sougo.
"----Sekali kita maju, kita tak akan bisa kembali. Tapi jika kita membiarkan diri kita untuk diatur negara macam ini, kita tak akan bisa melindungi apapun." sambung Sougo.
Hijikata terdiam mendengar cerita Kagura, wajahnya pun masih suram.
Kembali lagi ke Penjara. Katsura masih meceramahi Kondou agar mau bekerjasama dengannya....
"Jika kau mati karena mematuhi hukum negara busuk ini, maka anak buahmu, orang tercinta dan negara ini takkan diselamatkan. Jika ada hal yang ingin kau lindungi, maka hancurkan penjara itu. Jika ada hal yang tidak bisa kau lindungi, segera lepas rantai berkarat itu." ujar Katsura pada Kondou.
"Apakah hukum rapuh yang berganti seiring waktu, yang menjadi alasan kalian untuk mengangkat pedang?" sambung Katsura.
Hijikata pun beranjak dari rumah Otae. Hijikata lalu berjalan menuju markas Shinsengumi meskipun hujar mengguyur dengan deras.
Sesampainya di depan markas Shinsengumi, Hijikata memotong segel yang menutup pintu masuk markas Shinsengumi.
"Bukan. Tapi karena hukum baja yang kalian sumpahkan dengan jiwa kalian, yaitu, Kyokuchuu Hatto." ucap Katsura.
Hijikata mengulurkan tangannya ke pintu gerbang markas Shinsengumi yang tertutup rapat. Namun Hijikata mengurungkan niatnya...
"Dilarang masuk.
"Melupakan sesuatu?" tanya Gintoki yang bersandar disebelah pintu gerbang.
"Iya." jawab Hijikata lirih.
"Tapi jika kau mengambilnya kembali, itu akan jadi akhir. Jika kau membuka pintu itu, kau tak akan bisa kembali ke sini lagi." ucap Gintoki.
"Aku pun begitu. Dulu, aku melakukan hal yang mirip seperti itu. Ada dua hal yang ingin aku lindungi. Aku tak mau kehilangan salah satu dari mereka. Tapi itu berakhir dengan jika aku membuang satu dari mereka, aku akan kehilangan keduanya." sambung Gintoki yang mengingat Shouyou-sensei dan teman-teman seperguruannya.
"Mana yang kau pilih?" tanya Hijikata
"Aku mencoba untuk melindungi keduanya, tapi itu sama saja dengan membuang keduanya." jawab Gintoki yamg mengingat kembali saat ia membunuh gurunya.
"...Bahkan sampai sekarang, aku masih bermimpi tentang itu. Bertanya-tanya jika ada cara lain yang lebih baik. Tapi bagimu tak ada yang perlu diragukan, kan? Karena jika kau bertindak sekarang. Kau masih bisa melakukannya tepat waktu." sambung Gintoki.
Hijikata terkejut melihat wajah penuh keyakinan Gintoki. Mereka berdua lalu mnedorong pintu gerbang markas Shinsengumi bersamaan.
Hijikata terkejut melihat apa yang menyambut dirinya! Di dalam Markas Shinsengumi telah berbaris seluruh divisi Shinsengumi yang dipimpin oleh masing-masing kaptennya. Mereka semua memberi hormat pada Hijikata.
"Kau masih bisa melindungi semuanya, pahami dirimu... dan juga pahami mereka." ucap Gintoki.
Sougo kemudian melempar seragam ke wajah Hijikata
"Melupakan sesuatu, Wakil komandan? Cepat dan ganti seragammu Dan beri kami perintah!!" teriak Sougo lantang sembari memberi hormat.
Hijikata lalu mengigit rokoknya dan mengenakan seragamnya. Bagian belakang seragam yang Hijikata kenakan dicoret-coret Sougo dengan tulisan 'Mati'...
"Tak perlu menunggu intruksi. Siapapun yang mencorat-coret seragamku, harus melakukan seppuku!!" perintah Hijikata.
---Api isyarat telah dinyalakan!!
Gintama
...Lesson 529
/Selesai.
0 comments:
Post a Comment