VERSI TEKS GINTAMA LESSON 552 - Sang Monster dan Si Anak Monster
on
Bayangan akan hari itu di sekolah... Gintoki kecil berlatih bersama Shouyou di Shouka Sonjuku.
Bruuaaak! Gintoki kecil lagi-lagi kalah dari Shouyou-sensei dalam latihan.
"Oww... Sial..." ucap Gintoki kecil.
"Ini belum berakhir!! Pedangku masih belum rusak!" sambung Gintoki kecil seraya mencoba berdiri.
Gintoki kecil masih belum menyerah!
"Satu ronde lagi!! Shouyooooou!" teriak Gintoki kecil sambil menyerang Shouyou-sensei.
Shouyou-sensei menanggapi tantangan Gintoki kecil dengan senyum khasnya...
Gintama Lesson 552 - Sang Monster dan Si Anak Monster
Setelah latihan itu, mereka duduk di teras Dojo sambil menatap matahari tenggelam
"Tadi itu hampir saja , Gintoki." ujar Shouyou.
"Sensei, apanya yang hampir?" tanya Gintoki dengan wajah babak belur akibak kalah dari Shouyou-sensei.
"Di bagian itu." jawab Shouyou.
"Bisakah kau menjelaskan lebih spesifik?" protes Gintoki.
"Kau tahu, bagian itu." balas Shouyou.
"Shouyou, bagaimana aku bisa menjadi kuat seperti dirimu? Aku tak pernah kalah dari siapapun, bahkan orang dewasa, sampai aku bertemu dirimu. Kau bukan makhluk sederhana seperti orang dewasa... kau seorang raksasa." ucap Gintoki.
"Kau salah di bagian itu, Gintoki. Aku... sebenarnya memilih Hanshin." timpal Shouyou.
[T/N : Shouyou memplesetkan perkataan 'Raksasa' Gintoki menjadi 'Giant' dalam Tokyo Giants. Tokyo Gianta merupakan tim Baseball. Rival mereka adalah Hanshin Tiger.]
"Sensei apa kau mendengarkanku? Aku bilang aku tak pernah melihat monster sepertimu di manapun." protes Gintoki.
Gintoki kecil kembali mencoba untuk mencari tahu tentang Guru yang tak bisa ia kalahkan...
"Shouyou, sebelum kau bertemu aku, apa yang kau lakukan? Siapa sebenarnya kau itu?" tanya Gintoki.
Shouyou terdiam sejenak. Shouyou lalu menjawabnya dengan berkata, "Sebagai seseorang yang dipanggil seorang Oni yang memakan mayat-mayat, kupikir kau mengerti. Monster dan Anak Monster itu sama."
"Seorang monster itu adalah seseorang yang bukanlah orang. Sesuatu yang lahir bukan dari manusia, sesuatu yang lahir diantara karma yang berlumuran darah. Dan dengan pedang seorang monster, aku adalah seorang monster tak bisa ditebas." sambung Shouyou.
Gintoki kemudian berkembang dengan menghadapi berbagai macam pertempuran dah bahkan peperangan.
"Jadi Gintoki, kumohon berhenti untuk mencoba menjadi lebih kuat dengan meniruku. Aku juga tak berniat untuk mengajarimu ilmu pedang. Kau harus menggunakan pedangmu, pedang seorang manusia, untuk menjadi lebih kuat dari diriku. Gintoki, aku menantikannya. Untukmu, suatu hari nanti." ucap Shouyou.
Hingga pada suatu ketika Gintoki bertemu kembali dengan gurunya yang telah lama meninggal karena dia bunuh.
"Datang untuk membersihkan dunia dari monster yang merupakan diriku ini." sambung Utsuro.
Gintoki tanpa berpikir panjang menebas Shouyou dengan pedang mosternya. Tapi pedang itu ditahan dengan mudahnya oleh Shouyou. Shouyou pun meremukkan pedang Gintoki hingga hancur menjadi abu...
"Sayang sekali. Sudah kubilang, bukan? Pedang monstermu tak bisa menggapai diriku yang seorang monster ini." ujar Shouyou seraya tersenyum.
Shouyou tanpa basa-basi langsung menghantamkan pedangnya ke kepala Gintoki.
Hantaman pedang itu membuat Gintoki terbangun dari mimpinya...
"Mimpi...?" tanya Gintoki.
Gintoki terdiam sejenak karena ada sesuatu yang aneh di atas kepalanya...
Saat matanya terbuka, Gintoki tersadar ia berada di dalam kostum Elizabeth, tepatnya di antara selangkangan Elizabeth. Kepala Gintoki menyentuh menara babel Elizabeth!!
Gintoki yang bangun langsung menancapkan pedang kayunya ke pantat Elizabeth dan menendang Elizabeth hingga terlempar keluar...
"Elizabeth!! Serangan musuh?!!" teriak Katsura yang melihat Elizabeth terkapar dibelakangnya dengan pedang kayu menancap di pantat Elizabeth.
"Yah, ini serangan musuh. kepalaku hampir tertusuk dengan senjata mematikan yang berantakan." balas Gintoki.
"Apa?! Jadi pengaruh Si Bakufu jahat bahkan telah mencapai daerah bawah tanah kota Akiba.....?!! Tenang, Gintoki. Kami akan melindungi nyawamu ketika kau sedang bersembunyi!! Perketat penjagaan di semua arah! Jangan biarkan seekor tikus pun masuk ke tempat persembunyian ini!! Mengerti?!! Tak ada seorangpun yang boleh bilang Gintoki disini!!" perintah Katsura.
"Mereka bisa bilang ini tempat persembunyian bahkan jika mereka mencarinya dari satelit sialan!!" ucap Gintoki dengan menendang Katsura dan bawahannya.
"Buka lagi kamusmu dan cari kata 'bersembunyi'?!! Ya ampun, berdempetan di ruangan sempit dengan tit*t kotor kalian... aku tak ingat meminta seorangpun dari kalian untuk melindungiku!!" bentak Gintoki yang marah.
"Meskipun kau tidak meminta, kami tak bisa membiarkan begitu saja jagoan organisasi kita terbunuh, iya kan?" celetuk Katsura.
"Siapa yang jagoan?!" tanya Gintoki.
"Setelah semua itu terjadi, aku tak mengerti bagaimana kau bisa bilang begitu, Gintoki. Menyerang Istana Edo, memaksa Sadasada kehilangan posisinya setelah menyebabkan kegemparan besar, melakukan banyak tindakan seperti kekerasan dan pelecehan terhadap Shogun sebelumnya, Shigeshige, dan kemudian meninju dan melukai Shogun baru Nobunobu untuk semua orang, lalu membantu pemberontakan Shinsengumi dan menyelamatkan Kondou dari Bakufu..."
"Patriot Joui bahkan tak bisa mencapai level teroris itu!! Gintoki, kau teroris yang jauh lebih ekstrim dari Takasugi ataupun Aku!! Tak ada cara untuk kembali pada titik ini!! Kau sekarang tak lagi bisa kembali ke kehidupan damaimu sehari-hari!! Tangan-tangan kotormu tak lagi bisa memeluk orang yang kau cinta!! Semua yang tersisa di tangan itu hanya darah, besi dan revolusi!!" sambung Katsura dengan ekspresi mengejeknya.
"Uh, bicaramu mirip penjahat sekarang." balas Gintoki.
"Aku tak ingat melakukan tindakan teroris apapun. Aku hanya meninju seseorang karena dia membuatku kesal dan kebetulan dia seorang pemimpin negara. Dan sejak awal di sini sudah ada kerusuhan besar jadi aku mencoba membaginya menjadi potongan-potongan dan menguburnya di tanah. Jangan samakan aku dengan kriminal seperti itu." sanggah Gintoki.
"TUNGGU, APA KAU TERORIS ATAU PEMBUNUH BERANTAI?!" protes salah satu bawahan Katsura.
"Apa kau mungkin berpikir kalau kau bisa kembali ke Kabuki-chou ketika ketegangannya menurun? Sayangnya, itu tak lagi memungkinkan." ujar Katsura sambil menunjukkan poster buronan Gintoki.
"Heh! Poster buronan?!" teriak Gintoki yang tak percaya.
Poster buronan Gintoki terlihat bengis, di poster itu terlihat Gintoki memegang pisau dengan lidah menjulur dan mata melotot...
[T/N: Karakter yang dimaksud adalah "Violence Jack", manga tahun 1973 karangan Go Nagai yang memiliki wajah dan pisau seperti itu.]
"Eh, beneran?! Mereka sudah berhasil mendapatkan fotoku? Er, mereka memakai foto yang bengis. Siapa sebenarnya yang mengambil foto ini dan kapan? Sepertinya itu terlihat sangat berbeda, agak bengis dengan wig (Zura) di atasnya." ujar Gintoki.
"Bukan Zura tapi Katsura." ceplos Katsura.
"JADI ITU ELUU?!!" bentak Gintoki.
"Foto yang asli terlalu terlihat seperti kriminal, jadi aku berpakaian sepertimu dan melakukan pengambilan foto lagi yang indah dengan tampilan manis yang menarik." tutur Katsura.
"Kau makan kue?! Itu terlihat bengis hanya karena memotong kue keluar?!" timpal Gintoki.
"Dan lalu kami mendistribusikannya kembali." sambung Katsura.
"AMBIL BALIK SELEBARANNYA!!" teriak Gintoki.
"Jangan khawatir. Kami memastikannya untuk mengubah selebarannya dulu." ujar Katsura.
Poster buronan itu diubah Katsura cs...
"Aku lihat dulu... jika kau mengenali wajah ini, pergi ke Kantor Cabang Akiba Yorozuya Gin-chan." ucap Gintoki yang membaca poster buronannya.
Tanpa sepengetahuan Gintoki, Kagura dan Shinpachi menyebar poster buronan Gintoki...
"'Yorozuya Gin -chan' baru sampai di Akiba!!" ujar Shinpachi sambil menebar poster buronan Gintoki.
"Kami akan melakukan apa saja mulai dari mengoleksi barang bonus Love Live sampai menjual barang bonus Love Live. Pastikan untuk datang jika kau mengenali wajah ini, lho?!!" sambung Kagura sambil ikut menebar poster buronan Gintoki.
Gintoki yang gerah dengan tindakan bodoh anak buahnya lalu melempar Katsura ke arah mereka...
"KALIAN MAU MEMBUNUHKU, HA?!" protes Gintoki seraya melempar Katsura ke arah Kagura dan Shinpachi.
"Kalian menggunakan poster buronan sebagai brosur untuk mengiklankan Toko kita? Bahkan Violence tidak akan melakukan ini!!" ujar Gintoki yang geram.
"Gin-san, kau perlu berpikir positif di waktu seperti ini!" ujar Shinpachi.
"Oh yeah, menurutku kalian melakukan ini karena kalian tolol!" protes Gintoki.
"'Walaupun kamu terjatuh, jangan bangkit secara cuma-cuma' itu motto Yorozuya, lho! Kau ga usah khawatir. Satu hal yang orang-orang ini peduliin itu cuma Love Live. Semua "Love Livers" hanya mayat hidup dengan nama. Tak ada satupun yang peduli tentangmu, Gin-chan!" celetuk Kagura.
"Hey, jika kamu ga berhenti sekarang, kita mungkin akan berakhir dalam daftar buronan Love Liver's juga!!" sanggah Gintoki.
Para Otaku yang membaca poster buronan Gintoki memalingkan pandangan mereka ke arah keributan yang Gintoki buat. Mereka lalu diam-diam memanggil nomor yang tertera di poster buronan...
"Uhh, halo? Maaf, aku baru saja melihat pria yang terlihat sangat mirip dengan pria yang ada di poster buronan...." ujar salah seorang Otaku yang memanggil pihak berwajib.
Nobume yang berjalan menghampiri Gintoki dan yang lain lalu melewati gerombolan Otaku itu. Nobume memotong semua ponsel para Otaku yang mencoba memanggil pihak berwajib...
"Heeehh!! Ponselkuuu!!" teriak para Otaku itu.
"Permisi. Aku kemar karena aku melihat brosur kalian. Aku punya sebuah permintaan untuk... Kantor Cabang Yorozuya Gin-chan." ujar Nobume.
Mereka lalu pindah ke sela-sela gang sempit untuk menghindari kejaran pihak berwajib.
"Sepertinya kau perlu pindah lokasi sekali lagi, Yorozuya-san." ujar Nobume.
Berbalut pakaian bebasnya, Nobume yang bersandar di tembok menjelaskan detail permintaannya.
"Kau menasehatiku untuj itu? Kupikir untuk sementara kau akan meninggalkan Edo... apa yang terjadi dengan Mimawarigumi?" tanya Gintoki.
"Aku tak lagi berhak mendapat ataupun mempunyai hak untuk memimpin mereka. Banyak dari mereka yang bepergian dengan Shinsengumi sebagai rasa terima kasih pada Kondou Isao karena menyelamatkan mereka di medan pertempuran. Mereka akan senang bekerja bersama pria seperti itu." terang Nobume.
"Aku punya hal yang harus aku lakukan sebagai seorang kawan dari Sasaki Isaburo. Dan sebagai salah satu murid Shouyou. Aku tak bisa meninggalkan negeri ini mauupun mengabaikan pria Tendoshuu itu begitu saja." sambung Nobume.
"Aku tak tahu aku punya junior di tempat seperti ini. Tapi sepertinya, kau tahu tentang Yoshida Shouyou yang kami tidak ketahui dan tentang orang bernama Utsuro itu, kan? Kumohon, beritahu kami. Siapa sebenarnya Shouyou itu...?" tanya Gintoki.
Nobume lalu memejamkan matanya...
Tiba-tiba sebuah tembakan mengganggu percakapan Gintoki dan Nobume. Tembakan itu datang melalui bawah selangkangan Gintoki dan menembus hingga ke depan.
"Wah, apa ini?" ucap Gintoki yang melihat kimononya bolong karena tembakan.
"Jangan bergerak!!"
"Imai Nobume. Kau mengkhianatiku, kan? Mengapa, Shiroyasha disini?" tanya Matako yang tiba-tiba muncul seraya menodongkan pistolnya.
*Sang "Peluru Merah" dari Kihetai menampakkan diri----
Gintama
...Lesson 552
/Selesai.
0 comments:
Post a Comment