"Tuan Nobunobu, akulah yang mulia Shogun yang menundukkan barbar, Tokugawa Shigeshige. Jadi siapapun dirimu, aku tidak memiliki kewajiban untuk mengikuti perintahmu. Aku akan kembali ke negaraku dengan kedua kakiku sendiri." tegas Shigeshige.
Tiba-tiba melintas Kapal Perang Angkasa diatas mereka. Para Naraku kaget akan kedatangan Kapal Perang Angkasa itu.
Gintama Lesson 523 - Perlawanan
"Dan bersama teman-temanku." sambung Shigeshige yang tersenyum melihat kedatangan kapal-kapal itu.
"Tak mungkin... itu..." ujar Shinpachi yang kaget.
Di dalam Kapal tersebut berisi pasukan bantuan yang dipimpin oleh Matsudaira.
"Maaf. Sepertinya kami membuatmu menunggu lama, Shou-chan." ujar Matsudaira.
Kondou dan Hijikata kaget begitu mereka melihat dari kejauhan pasukan yang berdiri di atas tebing....
"Masih terlalu dini bagi kalian untuk mematuk bangkai.. Gagak sialan. Kami masih belum mati. Shogun... negara ini masih mempunyai kami." sambung Matsudaira.
Ternyata mereka adalah pasukan bantuan Shinsengumi yang dipimpin Sougo, Saitou dan Yamazaki...
"Selama kami Shinsengumi masih disini, tidak ada seorang pun yang bisa dengan mudah merebut negara ini. Benar kan, Kondou-san? Hijikata-san?" tanya Sougo.
Kondou, Hijikata dan Momochi kaget melihat Sougou yang masih terluka itu memaksakan diri untuk memimpin pasukan bantuan....
Beralih ke pertempuran Gintoki dan Takasugi melawan Oboro.
Meski pasukan bantuan telah datang, Oboro terus memerintahkan anak buahnya untuk menyerang Gintoki dan Takasugi yang terluka parah.
"Mereka benar-benar tak tahu kapan waktunya berhenti, bahkan sampai saat ini. Kalian ingin terus berpegang teguh pada harapan bodoh? Kalian masih melawan langit?" ujar Oboro.
Kagura yang membopong Gintoki serta Kamui yang membopong Takasugi terus melawan pasukan Naraku yang mengincar Gintoki dan Takasugi.
"Minggir dari jalankuuuuuuuu!!" teriak Kagura.
"Tidak, apakah ini kehendak langit juga...?" tanya Oboro.
Di tempat lain, kapal-kapal angkasa yang dipimpin Matsudaira mendarat di dekat kapal angkasa Tendoushuu...
"Kita Mundur." perintah Oboro sembari memejamkan matanya.
Matsudaira bersama para sekutu Shogun turun dari dalam kapal angkasa itu. Mereka datang untuk menjemput Shigeshige...
"Tak ada artinya melanjutkan pertempuran. Fraksi Takasugi dan Fraksi Shogun jelas-jelas mengalami kerugian politik yang komplit bagi mereka." ujar Tendoushuu.
"Ta-tapi..!!" bantah Nobunobu.
"Tuan Nobunobu, Kaisar telah mengabulkan permintaan Anda, Anda adalah Shogun." balas Tendoushuu.
"Tuan Shigeshige, niat Anda cukup jelas. Anda tak berniat melepaskan kursi Shogun. Namun tidak ada lagi tempat di negara ini bagi Anda untuk duduk sebagai Shogun. Atau apakah Anda berencana untuk mendirikan negara baru?" ucap Tendoushuu dengan sinis.
"Jika dua penguasa memerintah dalam sebuah negara, warga akan panik karena negara terbelah dua. Apa Anda masih bertekad untuk menduduki kursi Shogun setelah mengetahui hal ini?" terang Tendoushuu.
"Negara ini... tak lagi memiliki penguasa..." balas Shigeshige.
"Apa yang ada sekarang hanyalah boneka yang terombang-ambing oleh era... Terkadang melayani sebagai negarawan, tapi lebih banyak hidup untuk dimanfaatkan. Namun kita para boneka akan segera lenyap. Negara terisolasi kita telah terbuka oleh zaman dimana semua jenis pemikiran dan nilai-nilai membanjiri dunia. Hati masyarakat tak lagi terikat pada seorang pemimpin." ungkap Shigeshige.
"Orang-orang yang telah kehilangan tolok ukur mereka akan seperti kita, ditelan oleh era, kehilangan jati diri mereka dan akhirnya tersesat di jalan kehancuran. Itulah mengapa kita harus membimbing mereka sekali lagi. Hidup sesuai dengan cara kita sendiri tanpa tersesat di era yang kacau ini. Menjadi Samurai kita sendiri." sambung Shigeshige.
"Mereka telah mengajariku. Bahkan tanpa seorang pemimpin. Demi teman-teman mereka. Demi apa yang mereka sayangi. Demi keyakinan yang mereka anut, mereka tak mau menyerah. Atau karena setiap orang adalah tuan, mereka bisa menjadi samurai untuk diri mereka sendiri. Bahkan ketika seseorang sedang di bawah kekacauan, mereka pasti bisa menemukan jalan hidup yang indah untuk diri mereka sendiri. Apa yang diperlukan dunia mulai sekarang adalah samurai yang menganut pemimpin yang seperti itu. Tak ada ruang lagi bagi kita." tegas Shigeshige.
"Menarik Tuan Shigeshige, jadi anda mengusulkan lebih dari dua Shogun, bahwa setiap orang harus bertindak sebagai pemimpin mereka sendiri? Dan karena itu secara pribadi Anda menghapus posisi Shogun?" tanya Tendoushuu meluruskan.
"Jika itu menghalangi cara hidup mereka... Maka aku, bersama boneka menyedihkan itu akan dengan senang hati menjadi Shogun yang terakhir." tegas Shigeshige.
Beralih ke Flashback.
Meniti anak tangga, Oboro kecil berjalan menuju ke dalam penjara bawah tanah. Ia memergoki juniornya yang sedang menulis didepan sel seseorang.
"Apa yang kau lakukan? Mukuro." tanya Oboro kecil.
Mukuro, yang sekarang dikenal sebagai Nobume kemudian merapikan dan memeluk kertasnya.
Di dalam sel tersebut, ada seseorang yang sedang menulis di dinding sel, orang itu adalah Yoshida Shouyou.
"Apakah ini perbuatanmu lagi, Shouyou? Apakah ini yang ingin kau lakukan? Kau melawan langit dan jatuh ke Bumi, dan sekarang bahkan saat kau menunggu kematian dalam sel kotor ini kau masih ingin mengajar seseorang?" tanya Oboro.
"...Apa yang aku lawan, bukanlah langit, melainkan diriku sendiri. Aku tak melakukan apa-apa selain mengambil dan merampok dengan tangan ini... dan bertanya-tanya apakah ada sesuatu yang dapat aku berikan kembali. Tapi pada akhirnya aku tak mampu memenuhi harapan itu dan aku malah menjadi orang yang menerima sesuatu." jawab Shouyou-sensei.
"Manusia selalu membawa kelemahan mereka seumur hidupnya. Mungkin itu disebabkan cacat kepribadian, atau cacat secara fisik... atau mungkin lingkungan tempat kita dilahirkan. Setiap orang hidup membawa derita dan ketidakmampuan mencapai harapan mereka sendiri. Dan sayangnya tidak ada cara untuk lari dari rasa sakit ini." sambung Shouyou-sensei sembari mengingat waktu ia mengajar dulu.
"Namun kau tetap akan kesakitan meskipun kau melawan. Itu bukan hanya rasa sakit yang datang karena dipermainkan dan kelemahan mereka. Kau bisa menghadapi kelemahanmu, dan bertahan ketika melawan dan mengubahnya. Para Samurai kecil mengajariku demikian. Orang-orang memiliki lebih banyak kebebasan lebih dari yang aku pikirkan." seru Shouyou-sensei sembari tersenyum ke arah Oboro kecilm
Flashback berakhir.
Oboro melihat dua murid Shouyou yang terluka parah itu dibopong oleh rekannya.
"Terus maju dan lawan. Jika itu Adalah yang disebut takdir sebagai murid orang itu, maka Teruslah lanjutkan perlawanan kaliantdengan pedang rusak itu." ujar Oboro.
Takasugi yang dibopong Kamk''' dan Gintoki yang dibopong Kagura hanya melirik ke satu sama lain sebelum akhirnya berpisah tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
Di tempat lain, para anggota Shinsengumi dengan haru mendekati komandan mereka yang berjuang sendirian untuk melindungi Shogun. Sedangkan Hijikata duduk sendirian menghindari kerumunan anggota Shinsengumi.
Hijikata yang ingin menyalakan rokoknya lalu disodori korek api oleh Sougo yang menawarinya untuk menyalakan rokoknya. Hijikata yang percaya begitu saja tak menyadari niatan buruk Sougo.
Benar saja. Sougo sengaja menyalakan korek api itu terlalu besar hingga membakar wajah Hijikata sampai membuat rambutnya menjadi afro. Hijikata pun mengejar Sougo dengan penuh kemarahan.
Dari kejauhan Momochi tersenyum melihat tingkah orang-orang Shinsengumi.
Kapal Angkasa Tendoushuu lalu mengudara tanpa membawa Shigeshige di dalammya.
Shinpachi dan Ninja Iga yang melihat kapal itu lepas landas lalu menyadari akan kedatangan seseorang.
Berjalan keluar dari dalam jalan rahasia, Kagura yang membopong Gintoki langsung disambut Shinpachi dan Shigeshige dengan wajah cemas.
Gintoki pun dibaringkan mereka ke tanah. Kagura tersenyum sedangkan Shinpachi khawatir. Shigeshige, Zenzou dan Sacchan khawatir dengan keadaan Gintoki yang terluka parah.
Tangan Gintoki bergerak untuk meraih sesuatu didalam Kimono-nya, dan menyodorkannya ke Zenzou.
Ternyata itu adalah JUMP yang diberikan Zenzou secara sukarela ke Gintoki sebelum misi penyelamatan Shogun. JUMP tersebut menghalangi patahan pedang Takasugi untuk menembus perut Gintoki lebih dalam.
"Aku aku lupa memberitahumu. Tapi jika kau ingin melanjutkan membaca JUMP edisi ini. Aku akan memberikannya dengan setengah harga." ucap Gintoki yang tersenyum.
Zenzou dan Shigeshige kaget, bahkan Sacchan menitikkan air mata. Kagura, Shinpachi dan Sacchan secara spontan memeluk Gintoki yang terbaring.
"Siapa yang mau membaca itu?" timpal Zenzou yang tersenyum.
----Selamat datang kembali
Gintama
...Lesson 523
/Selesai.
0 comments:
Post a Comment