Thursday 23 July 2015

on

VERSI TEKS GINTAMA LESSON 502

Pada suatu malam di dalam Istana Keshogunan, Shogun ke-14 Tokugawa Shigeshige melamun ketika adiknya, Puteri Soyo mengajaknya minum teh.

Gintama Lesson 502 - Cahaya dan Bayangan Shogun.

"Kakak." ucap Puteri Soyo.

Shigeshige masih melamun. Ia tak menoleh saat adiknya memanggilnya.

"Kakak!!" teriak Puteri Soyo.

Shigeshige masih tak menanggapinya.

"Ya ampun!! Kakak!!" teriak Puteri Soyo tepat di dekat telinga Shigeshige.

Shigeshige pun langsung tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah Puteri Soyo.

"Ah.. ya Soyo? Maaf aku hanya sedang berpikir." ucap Shigeshige.

"Oh--! Teh yang aku buatkan jadi dingin sekarang." ujar Puteri Soyo dengan kesal.

Puteri Soyo kemudian bertanya, "Apa tidurmu kurang karena urusan pemerintahan lagi?"

Shigeshige terdiam. Ia lalu berkata, "Yaa sepertinya begitu."

"Dari apa yang kudengar, salah satu sekutumu meninggalkanmu, kak?" tanya Puteri Soyo.

"Ini bermula sejak kejadian itu... ketika paman meninggal. Tidak ada perselisihan keluarga sekarang. Tjpi bagaimanapun juga jika berita ini tersebar, sekutumu akan meninggalkanmu, kakak." terang Puteri Soyo.

Shigeshige kemudian berdiri dan menatap langit malam di atas halaman Istana Keshogunan...

"Ini semua... adalah tanggung jawab dari pemimpin lemah yang tak bisa melindungi satupun bawahan, bahkan seorang teman. Orang menyedihkan sepertiku, tak berhak memperbaiki negara ini." ucap Shigeshige.

Shigeshige yang memegang secangkir teh mendongak ke langit malam di atasnya...

"Terkadang, aku melupakan semua tentang dunia dan negara ini. Dan berharap aku bisa menikmati teh yang rasanya buruk yang adikku tuangkan untukku dengan wajah bodohku selamanya." ujar Shigeshige.

"Kakak..." ucap Puteri Soyo.

Puteri Soyo yang telat menyadari kalau kakaknya mengejeknya langsung marah...

"Oh~~ kau sangat kejam! Saat baru dituangkan, tehku rasanya enak!!" teriak Puteri Soyo dengan geram.

"Benarkah? Semoga suatu hari nanti aku bisa menikmati teh ini. Di negeri di mana aku tak perlu mencemaskan masa depan. Dan pemimpin seperti Shogun tak diperlukan lagi. Hari dimana aku bisa menikmati teh buatan adik kecilku, hanya sebagai seorang kakak." terang Shigeshige.

Shigeshige lalu mulai menyeruput teh buatan adiknya. Tiba-tiba, Shigeshige terbelalak karena sesuatu. Sebuah kunai meluncur ke cangkir teh tepat sebelum Shigeshige meminumnya. Kunai itu mendorong cangkir itu ke arah tiang hingga membuat cangkir teh itu pecah...

"Ah!! Kakak!" teriak Puteri Soyo dengan cemas.

"Maaf atas ketidaksopananku."

Suara itu tiba-tiba muncul dari belakang Shigeshige dan Puteri Soyo.

Sacchan lalu muncul secara tiba-tiba dari atap...

"Tapi aku rasa lebih baik anda tidak meminum itu." sambung Sacchan.

Cairan Teh dari cangkir yang pecah mengalir ke tanah. Seekor tikus lalu meminumnya dan lari. Seketika itu juga tikus itu mati.

"Tidak mungkin! Racun?" ucap Puteri Soyo yang tak percaya.

"Sayangnya Anda harus menunda pesta teh di hari berikutnya." ucap Sacchan sambil berlutut ke Shigeshige.

Beralih ke tempat lain, tepatnya di dalam Edomart. Zenzou sibuk membaca Shounen JUMP. Di belakangnya telah berdiri Sacchan. Mereka pun berbincang-bincang...

"Rencana untuk membunuh Shogun, ya? Jadi teh buatan Tuan Puteri dicampur dengan racun. Lalu Tuan Puteri hampir saja membunuh saudaranya sendiri." ujar Zenzou.

"Tapi jika musuh mengetahui keseharian Tuan Puteri dan menggunakannya sebagai keuntungan mereka... musuh pasti telah menyusup ke Bakufu dan cukup dekat untuk membunuh Shogun." terang Sacchan.

"Tapi jika Shogun menjadi target seseorang dari dalam Istananya sendiri, Shogun benar-benar telah jatuh...." tanggap Zenzou.

"Jadi sekarang dia meminta bantuan dari kelompok yang pernah dibuangnya. Dia benar-benar memanggil Oniwaban untuk kembali bersamanya. Dasar egois. Dia membuang kita lalu sekarang dia meminta bantuan pada kita setelah sekian lama?" sambung Zenzou.

"Meskipun itu benar jika Oniwaban dibubarkan ketika dibawah kekuasaan Tuan Sadasada. Tapi Tuan Matsudaira yang memandu kita di bawah bimbingannya dan dia juga banyak membantu kita, bukan?" tanggap Sacchan.

"Kita hanya menggunakan nama. Kita pernah bersumpah untuk bersatu kapanpun disetiap keadaan darurat, bukan? Dan satu-satunya yang menghapuskan Oniwaban tidak lain adalah Tuan Sadasada." sambung Sacchan.

"Sebagai Shogun ia dinilai sebagai boneka Tendoushuu dan memutus hubungan darinya, ia kehilangan perisai perlindungan. Sekarang mungkin hanya tersisa beberapa sekutu di kabinet. Tapi karena semua meninggalkannya, dia tak bisa mempercayai mereka lagi. Hanya kita satu-satunya yang bisa melindungi Shogun. Tapi kenapa nama ketua Oniwaban Hattori Zenzou tak ada diantara mereka?" ujar Sacchan.

"Ini tidak menarik, kan? Membunuh Shogun lebih menegangkan dibanding melindunginya, kan? Memikirkannya pasti membuat darahmu berdesir cepat. Hanya satu orang yang lolos dari penjagaan ketat dan dengan cepat mengambil kepala pemimpin besar. Kau sangat beruntung menjadi ninja. Ninja bisa melakukan hal-hal yang ada di Shounen manga di kehidupan nyata" terang Zenzou.

Sebuah kunai tiba-tiba meluncur ke pantat Zenzou.

"Aku tak mau mendengar itu dari penggila Shounen manga dengan wasir di pantatnya." Meskipun itu lelucon , apakah perkataan itu benar-benar diucap oleh orang yang pernah menjaga keluarga Shogun?" tanggap Sacchan.

"Kau tak pernah berubah dari dulu. Tidak setia kawan, kerja sama atau kepercayaan. Kau hanya percaya dengan caramu sendiri." sambung Sacchan sembari mengingat masa kecilnya dulu.

"Itu keyakinanku." balas Zenzou sembari memegang pantatnya yang terluka akibat dihujam kunai.

"Ya... kau sudah melupakannya bukan?" ucap Sacchan.

"Baiklah, jika Oniwaban berhasil membuat prestasi besar dan hidup kembali, sadarlah. Jika tak ada tempat untukmu, mantan ketua." sambung Sacchan.

Sacchan lalu pergi ke luar dari Edomart.

"Ya ampun dia tak seperti biasanya. Benar, kan? tanya Zenzou pada Gintoki yang berada di sebelahnya.

"Aku tidak begitu peduli, tapi... sepertinya hanya tersisa satu majalah JUMP lagi, kan?" jawab Gintoki yang membaca majalah Kisah Seorang Istri - Gairah Terlarang.

"Baiklah. Batu-kertas-gunting." sambung Gintoki sembari berancang-ancang untuk suit.

"Ambillah."

Zenzou lalu memberikan JUMP-nya pada Gintoki.

"Aku sedang tidak penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya dengan pikiranku sekarang. Tekatku jadi pudar. Katakan ini padanya. Jangan sia-siakan hidupmu untuk melakukan hal yang tidak sesuai denganmu. Dan daripada melindungi bokong Shogun, kau lebih cocok melindungi bokong Samurai idiot."
sambung Zenzou.

Zenzou lalu keluar dari Edomart.

Beralih ke rumah Matsudaira, Matsudaira menjelaskan detail misi pada duo Shinsengumi untuk melindungi pelarian Shogun.

"Kalian dengar? Ini perintah rahasia. Jika yang lain tahu, ini takkan termaafkan. Kalian akan bergabung dengan Oniwaban dan ikut dalam misi sangat rahasia." terang Matsudaira.

"BAWA SHOGUN KELUAR DARI EDO, KAWAL SHOGUN KE KYOU DENGAN NYAWAMU!!" teriak Matsudaira.

[T/N : Kyou adalah nama tua Kyoto. Dulunya Ibukota Jepang.]

"Tottsan."

Kondou menjadi bingung karena Matsudaira malah berteriak tentang detail misi rahasia mereka.

"Bukankah kau harus mengecilkan suaramu karena ini misi rahasia?" ucap Hijikata sembari memperingatkan Matsudaira dengan isyarat.

"TETAPI JIKA DIA TETAP DI EDO, SHOU-CHAN PASTI AKAN TERBUNUH!" teriak Matsudaira yang mabuk.

Istri Matsudaira tiba-tiba menghampiri mereka karena ribut-ribut yang ditimbulkan Matsudaira. Kondou lalu meminta maaf pada istri Matsudaira itu atas keributan yang ditimbulkan oleh Matsudaira sendiri...

"Maaf nyonya, dia mabuk." ucap Kondou pada Pelayan itu.

"ISTANA SUDAH DIPENUHI TEKA-TEKI POLITIK, JADI KITA TIDAK BISA MEMASTIKAN ISTANA AMAN!! AKU AKAN MENEMUKAN PELAKUNYA!!" teriak Matsudaira yang mabuk.

"Tu.. tunggu, bagaimana cara kita membawa Shogun kesana? Sangat berbahaya jika kita memindahkan Shogun sekarang. Bagaimana jika rencana kita terbongkar? Bagaimana jika musuh mengambil keuntungan dari kekosongan Shogun?" tanya Kondou.

"Hmph.. kalian pikir untuk apa Oniwaban?" tanya Matsudaira.

Seseorang tiba-tiba muncul dihadapan mereka...

"Sho.. Shogun-sama...!! Kenapa Anda disini?" tanya Kondou.

"Bukan. Itu hanya tubuh duplikat. Dengan keterampilan Oniwaban, penyamaran seperti ini adalah tugas mudah. Dengan meninggalkan tubuh duplikat shogun tetap di tempatnya, kita bisa menyembunyikan pelarian shogun." terang Matsudaira.

Tapi...
Ada yang aneh dengan tubuh duplikat Shogun. Meski wajahnya sangat mirip Shogun, tapi tubuh duplikat itu terlalu pendek...

"TIDAK, KITA AKAN LANGSUNG KETAHUAN!!" teriak Kondou.

"Wajahnya emang terlihat seperti jendral besar yang menaklukkan barbar timur!! Hanya wajahnya saja yang terlihat bagus!! Keseimbangannya ancur banget!! Lakukan sesuatu dengan badannya!!" sambung Kondou

[T/N: Seii Taishogun adalah kepanjangan dari pangkat "Shogun", yang berarti "Jendral Besar yang Penakluk Barbar Timur"]

"Jika masih kurang untuk menyembunyikan pelariannya, aku masih punya cara lain. Terpisah dari unit utama menuju Kyou, kita telah menyiapkan umpan menuju utara untuk membingungkan musuh." sambung Matsudaira.

Tubuh duplikat Shogun yang lainnya lalu muncul. Tapi masih ada hal yang mengganjal...

Ada 'Benda tegang yang besar' menggantung di selangkangan tubuh duplikat Shogun itu...

"Kali ini dia benar-benar jendral besar penakluk barbar timur!! Maksudku, Memangnya bentuk Shogun Sang Penakluk seperti itu?!! Bagian itu hanya menjadi pasukan gerilya biasa! Tak apa-apa jika ingin menahannya!" protes Hijikata.

"Kita juga membuat kelompok pengumpan yang mengarah ke timur." ucap Matsudaira.

'Benda tegang' yang menggantung itu tiba-tiba mengarah ke timur...

"Hoooooii! Jendral besar penakluk barbar mengarah ke timur!! Kembali!! Kita mundur sementara!" teriak Kondou.

"Kita juga membuat umpan di tempat ini." sambung Matsudaira.

"Aku pu~lang"

'Benda tegang' itu tiba-tiba terjatuh di dekat pintu rumah seperti sepatu yang dilepas pemiliknya yang akan masuk rumah...

"Lalu dimana Shogun yang asli?!" tanya Hijikata.

"Sebenarnya kita membuat banyak umpan." terang Matsudaira.

Beberapa 'benda aneh' yang berukuran lebih besar tiba-tiba muncul di depan mereka...

"SHOOOGUUUUN!!" teriak Hijikata.

"Jika kita menyisipkan Shogun diantara para umpan seperti ini, kita tetap merasa ama meskipun pelariannya ketahuan." terang Matsudaira.

"APANYA YANG AMAN JIKA MONSTER SEPERTI INI ADA DI SETIAP JALUR, MEREKA AKAN TAMPAK SEPERTI ORANG GILA!! APA YANG KALIAN PIKIRKAN?!! KAU MASIH MENGANGGAP DIRIMU SHINOBI?" teriak Hijikata dengan menjitak salah satu dari 'benda tegang' itu.

Tiba-tiba 'benda tegang' itu menampakkan wajahnya yang terluka memar di dahi karena jitakan Hijikata...

"Aku bukan shinobi, aku Jendral Besar Penakluk Barbar Timur." ucap 'benda tegang' itu.

"Oh, itu dia. Itu Shou-chan yang asli." ucap Matsudaira.

"INI SHOGUN YANG ANEEEH?!!" batin Hijikata.

"Sementara itu, kita punya Shou-chan dan Soyo-chan yang berlindung dengan kita." terang Matsudaira.

Salah satu dari 'benda tegang' itu ternyata berisi Shogun dan Puteri Soyo...

"Maafkan aku." ucap Hijikata yang menunduk pada Shogun.

"Tak perlu minta maaf, aku Sang Jendral Besar Penakluk Barbar Timur." ucap Puteri Soyo pada Hijikata.

"KENAPA TUAN PUTERI IKUTAN PURA-PURA JADI JENDRAL BESAR PENAKLUK BARBAR TIMUR?!! BENDA APA YANG KAU PAKAIKAN KE TUAN PUTERI?!" teriak Hijikata lagi.

"Semuanya telah menjadi Shogun dari lubuk hati mereka. Merekalah tubuh duplikat yang sesungguhnya." terang Matsudaira.

'Benda tegang' itu satu-persatu menampakkan diri mereka. Yorozuya ternyata salah satu dari tubuh duplikat yang 'tegang' itu...

"Aku Shogun Agung Sang Jendral Besar Penakluk Barbar Timur." ucap salah seorang tubuh duplikat yang 'tegang'.

"Inilah aku Shogun Agung Sang Jendral Besar Penakluk Barbar Timur." ucap tubuh duplikat yang 'tegang' yang lain.

"Tidak, akulah Shogun Agung Sang Jendral Besar Penakluk Barbar Timur." sanggah Shinpachi.

Tak mau kalah, Kagura juga ikutan dengan berkata, "Akulah satu-satunya Jendral Besar ke-300.014 Penakluk Barbar Timur.

Dan Gintoki...

"SHADOW JUICE, BUSHSAAAA!!"

Bersamaan dengan itu,

VERSI TEKS GINTAMA LESSON 502

Pada suatu malam di dalam Istana Keshogunan, Shogun ke-14 Tokugawa Shigeshige melamun ketika adiknya, Puteri Soyo mengajaknya minum teh.

Gintama Lesson 502 - Cahaya dan Bayangan Shogun.

"Kakak." ucap Puteri Soyo.

Shigeshige masih melamun. Ia tak menoleh saat adiknya memanggilnya.

"Kakak!!" teriak Puteri Soyo.

Shigeshige masih tak menanggapinya.

"Ya ampun!! Kakak!!" teriak Puteri Soyo tepat di dekat telinga Shigeshige.

Shigeshige pun langsung tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah Puteri Soyo.

"Ah.. ya Soyo? Maaf aku hanya sedang berpikir." ucap Shigeshige.

"Oh--! Teh yang aku buatkan jadi dingin sekarang." ujar Puteri Soyo dengan kesal.

Puteri Soyo kemudian bertanya, "Apa tidurmu kurang karena urusan pemerintahan lagi?"

Shigeshige terdiam. Ia lalu berkata, "Yaa sepertinya begitu."

"Dari apa yang kudengar, salah satu sekutumu meninggalkanmu, kak?" tanya Puteri Soyo.

"Ini bermula sejak kejadian itu... ketika paman meninggal. Tidak ada perselisihan keluarga sekarang. Tjpi bagaimanapun juga jika berita ini tersebar, sekutumu akan meninggalkanmu, kakak." terang Puteri Soyo.

Shigeshige kemudian berdiri dan menatap langit malam di atas halaman Istana Keshogunan...

"Ini semua... adalah tanggung jawab dari pemimpin lemah yang tak bisa melindungi satupun bawahan, bahkan seorang teman. Orang menyedihkan sepertiku, tak berhak memperbaiki negara ini." ucap Shigeshige.

Shigeshige yang memegang secangkir teh mendongak ke langit malam di atasnya...

"Terkadang, aku melupakan semua tentang dunia dan negara ini. Dan berharap aku bisa menikmati teh yang rasanya buruk yang adikku tuangkan untukku dengan wajah bodohku selamanya." ujar Shigeshige.

"Kakak..." ucap Puteri Soyo.

Puteri Soyo yang telat menyadari kalau kakaknya mengejeknya langsung marah...

"Oh~~ kau sangat kejam! Saat baru dituangkan, tehku rasanya enak!!" teriak Puteri Soyo dengan geram.

"Benarkah? Semoga suatu hari nanti aku bisa menikmati teh ini. Di negeri di mana aku tak perlu mencemaskan masa depan. Dan pemimpin seperti Shogun tak diperlukan lagi. Hari dimana aku bisa menikmati teh buatan adik kecilku, hanya sebagai seorang kakak." terang Shigeshige.

Shigeshige lalu mulai menyeruput teh buatan adiknya. Tiba-tiba, Shigeshige terbelalak karena sesuatu. Sebuah kunai meluncur ke cangkir teh tepat sebelum Shigeshige meminumnya. Kunai itu mendorong cangkir itu ke arah tiang hingga membuat cangkir teh itu pecah...

"Ah!! Kakak!" teriak Puteri Soyo dengan cemas.

"Maaf atas ketidaksopananku."

Suara itu tiba-tiba muncul dari belakang Shigeshige dan Puteri Soyo.

Sacchan lalu muncul secara tiba-tiba dari atap...

"Tapi aku rasa lebih baik anda tidak meminum itu." sambung Sacchan.

Cairan Teh dari cangkir yang pecah mengalir ke tanah. Seekor tikus lalu meminumnya dan lari. Seketika itu juga tikus itu mati.

"Tidak mungkin! Racun?" ucap Puteri Soyo yang tak percaya.

"Sayangnya Anda harus menunda pesta teh di hari berikutnya." ucap Sacchan sambil berlutut ke Shigeshige.

Beralih ke tempat lain, tepatnya di dalam Edomart. Zenzou sibuk membaca Shounen JUMP. Di belakangnya telah berdiri Sacchan. Mereka pun berbincang-bincang...

"Rencana untuk membunuh Shogun, ya? Jadi teh buatan Tuan Puteri dicampur dengan racun. Lalu Tuan Puteri hampir saja membunuh saudaranya sendiri." ujar Zenzou.

"Tapi jika musuh mengetahui keseharian Tuan Puteri dan menggunakannya sebagai keuntungan mereka... musuh pasti telah menyusup ke Bakufu dan cukup dekat untuk membunuh Shogun." terang Sacchan.

"Tapi jika Shogun menjadi target seseorang dari dalam Istananya sendiri, Shogun benar-benar telah jatuh...." tanggap Zenzou.

"Jadi sekarang dia meminta bantuan dari kelompok yang pernah dibuangnya. Dia benar-benar memanggil Oniwaban untuk kembali bersamanya. Dasar egois. Dia membuang kita lalu sekarang dia meminta bantuan pada kita setelah sekian lama?" sambung Zenzou.

"Meskipun itu benar jika Oniwaban dibubarkan ketika dibawah kekuasaan Tuan Sadasada. Tapi Tuan Matsudaira yang memandu kita di bawah bimbingannya dan dia juga banyak membantu kita, bukan?" tanggap Sacchan.

"Kita hanya menggunakan nama. Kita pernah bersumpah untuk bersatu kapanpun disetiap keadaan darurat, bukan? Dan satu-satunya yang menghapuskan Oniwaban tidak lain adalah Tuan Sadasada." sambung Sacchan.

"Sebagai Shogun ia dinilai sebagai boneka Tendoushuu dan memutus hubungan darinya, ia kehilangan perisai perlindungan. Sekarang mungkin hanya tersisa beberapa sekutu di kabinet. Tapi karena semua meninggalkannya, dia tak bisa mempercayai mereka lagi. Hanya kita satu-satunya yang bisa melindungi Shogun. Tapi kenapa nama ketua Oniwaban Hattori Zenzou tak ada diantara mereka?" ujar Sacchan.

"Ini tidak menarik, kan? Membunuh Shogun lebih menegangkan dibanding melindunginya, kan? Memikirkannya pasti membuat darahmu berdesir cepat. Hanya satu orang yang lolos dari penjagaan ketat dan dengan cepat mengambil kepala pemimpin besar. Kau sangat beruntung menjadi ninja. Ninja bisa melakukan hal-hal yang ada di Shounen manga di kehidupan nyata" terang Zenzou.

Sebuah kunai tiba-tiba meluncur ke pantat Zenzou.

"Aku tak mau mendengar itu dari penggila Shounen manga dengan wasir di pantatnya." Meskipun itu lelucon , apakah perkataan itu benar-benar diucap oleh orang yang pernah menjaga keluarga Shogun?" tanggap Sacchan.

"Kau tak pernah berubah dari dulu. Tidak setia kawan, kerja sama atau kepercayaan. Kau hanya percaya dengan caramu sendiri." sambung Sacchan sembari mengingat masa kecilnya dulu.

"Itu keyakinanku." balas Zenzou sembari memegang pantatnya yang terluka akibat dihujam kunai.

"Ya... kau sudah melupakannya bukan?" ucap Sacchan.

"Baiklah, jika Oniwaban berhasil membuat prestasi besar dan hidup kembali, sadarlah. Jika tak ada tempat untukmu, mantan ketua." sambung Sacchan.

Sacchan lalu pergi ke luar dari Edomart.

"Ya ampun dia tak seperti biasanya. Benar, kan? tanya Zenzou pada Gintoki yang berada di sebelahnya.

"Aku tidak begitu peduli, tapi... sepertinya hanya tersisa satu majalah JUMP lagi, kan?" jawab Gintoki yang membaca majalah Kisah Seorang Istri - Gairah Terlarang.

"Baiklah. Batu-kertas-gunting." sambung Gintoki sembari berancang-ancang untuk suit.

"Ambillah."

Zenzou lalu memberikan JUMP-nya pada Gintoki.

"Aku sedang tidak penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya dengan pikiranku sekarang. Tekatku jadi pudar. Katakan ini padanya. Jangan sia-siakan hidupmu untuk melakukan hal yang tidak sesuai denganmu. Dan daripada melindungi bokong Shogun, kau lebih cocok melindungi bokong Samurai idiot."
sambung Zenzou.

Zenzou lalu keluar dari Edomart.

Beralih ke tempat lain, Matsudaira memberikan perintah pada Shinsengumi untuk melindungi pelarian Shogun.

"Kalian dengar? Ini perintah rahasia. Jika yang lain tahu, ini takkan termaafkan. Kalian akan bergabung dengan Oniwaban dan ikut dalam misi sangat rahasia." terang Matsudaira.

"BAWA SHOGUN KELUAR DARI EDO, KAWAL SHOGUN KE KYOU DENGAN NYAWAMU!!" teriak Matsudaira.

[T/N : Kyou adalah nama tua Kyoto. Dulunya Ibukota Jepang.]

"Tottsan."

Kondou menjadi bingung karena Matsudaira malah berteriak tentang detail misi rahasia mereka.

"Bukankah kau harus mengecilkan suaramu karena ini misi rahasia?" ucap Hijikata sembari memperingatkan Matsudaira dengan isyarat.

"TETAPI JIKA DIA TETAP DI EDO, SHOU-CHAN PASTI AKAN TERBUNUH!" teriak Matsudaira yang mabuk.

Salah seorang pelayan lalu menghampiri mereka karena ribut-ribut yang ditimbulkan Matsudaira. Kondou lalu meminta maaf pada pelayan itu atas keributan yang ditimbulkan atasannya.

"Maaf nyonya, dia mabuk." ucap Kondou pada Pelayan itu.

"ISTANA SUDAH DIPENUHI TEKA-TEKI POLITIK, JADI KITA TIDAK BISA MEMASTIKAN ISTANA AMAN!! AKU AKAN MENEMUKAN PELAKUNYA!!" teriak Matsudaira yang mabuk.

"Tu.. tunggu, bagaimana cara kita membawa Shogun kesana? Sangat berbahaya jika kita memindahkan Shogun sekarang. Bagaimana jika rencana kita terbongkar? Bagaimana jika musuh mengambil keuntungan dari kekosongan Shogun?" tanya Kondou.

"Hmph.. kalian pikir untuk apa Oniwaban?" tanya Matsudaira.

Seseorang tiba-tiba muncul dihadapan mereka...

"Sho.. Shogun-sama...!! Kenapa Anda disini?" tanya Kondou.

"Bukan. Itu hanya tubuh duplikat. Dengan keterampilan Oniwaban, penyamaran seperti ini adalah tugas mudah. Dengan meninggalkan tubuh duplikat shogun tetap di tempatnya, kita bisa menyembunyikan pelarian shogun." terang Matsudaira.

Tapi...
Ada yang aneh dengan tubuh duplikat Shogun. Meski wajahnya sangat mirip Shogun, tapi tubuh duplikat itu terlalu pendek...

"TIDAK, KITA AKAN LANGSUNG KETAHUAN!!" teriak Kondou.

"Wajahnya emang terlihat seperti jendral besar yang menaklukkan barbar timur!! Hanya wajahnya saja yang terlihat bagus!! Keseimbangannya ancur banget!! Lakukan sesuatu dengan badannya!!" sambung Kondou

[T/N: Seii Taishogun adalah kepanjangan dari pangkat "Shogun", yang berarti "Jendral Besar yang Penakluk Barbar Timur"]

"Jika masih kurang untuk menyembunyikan pelariannya, aku masih punya cara lain. Terpisah dari unit utama menuju Kyou, kita telah menyiapkan umpan menuju utara untuk membingungkan musuh." sambung Matsudaira.

Tubuh duplikat Shogun yang lainnya lalu muncul. Tapi masih ada hal yang mengganjal...

Ada 'Benda tegang yang besar' menggantung di selangkangan tubuh duplikat Shogun itu...

"Kali ini dia benar-benar jendral besar penakluk barbar timur!! Maksudku, Memangnya bentuk Shogun Sang Penakluk seperti itu?!! Bagian itu hanya menjadi pasukan gerilya biasa! Tak apa-apa jika ingin menahannya!" teriak Hijikata.

"Kita juga membuat kelompok pengumpan yang mengarah ke timur." ucap Matsudaira.

'Benda tegang' yang menggantung itu tiba-tiba mengarah ke timur...

"Hoooooii! Jendral besar penakluk barbar mengarah ke timur!! Kembali!! Kita mundur sementara!" teriak Kondou.

"Kita juga membuat umpan di tempat ini." sambung Matsudaira.

"Aku pu~lang"

'Benda tegang' itu tiba-tiba muncul di tempat sepatu...

"Lalu dimana Shogun yang asli?!" tanya Hijikata.

"Sebenarnya kita membuat banyak umpan." terang Matsudaira.

Beberapa 'benda aneh' yang berukuran lebih besar tiba-tiba muncul di depan mereka...

"SHOOOGUUUUN!!" teriak Hijikata.

"Jika kita menyisipkan Shogun diantara para umpan seperti ini, kita tetap merasa ama meskipun pelariannya ketahuan." terang Matsudaira.

"APANYA YANG AMAN JIKA MONSTER SEPERTI INI ADA DI SETIAP JALUR, MEREKA AKAN TAMPAK SEPERTI ORANG GILA!! APA YANG KALIAN PIKIRKAN?!! KAU MASIH MENGANGGAP DIRIMU SHINOBI?" teriak Hijikata dengan menjitak salah satu dari 'benda tegang' itu.

Tiba-tiba 'benda tegang' itu menampakkan wajahnya yang terluka memar di dahi karena jitakan Hijikata...

"Aku bukan shinobi, aku Jendral Besar Penakluk Barbar Timur." ucap 'benda tegang' itu.

"Oh, itu dia. Itu Shou-chan yang asli." ucap Matsudaira.

"INI SHOGUN YANG ANEEEH?!!" batin Hijikata.

"Sementara itu, kita punya Shou-chan dan Soyo-chan yang berlindung dengan kita." terang Matsudaira.

Salah satu dari 'benda tegang' itu ternyata berisi Shogun dan Puteri Soyo...

"Maafkan aku." ucap Hijikata yang menunduk pada Shogun.

"Tak perlu minta maaf, aku Sang Jendral Besar Penakluk Barbar Timur." ucap Puteri Soyo pada Hijikata.

"KENAPA TUAN PUTERI IKUTAN PURA-PURA JADI JENDRAL BESAR PENAKLUK BARBAR TIMUR?!! BENDA APA YANG KAU PAKAIKAN KE TUAN PUTERI?!" teriak Hijikata lagi.

"Semuanya telah menjadi Shogun dari lubuk hati mereka. Merekalah tubuh duplikat yang sesungguhnya." terang Matsudaira.

'Benda tegang' itu satu-persatu menampakkan diri mereka. Yorozuya ternyata salah satu dari tubuh duplikat yang 'tegang' itu...

"Aku Shogun Agung Sang Jendral Besar Penakluk Barbar Timur." ucap salah seorang tubuh duplikat yang 'tegang'.

"Inilah aku Shogun Agung Sang Jendral Besar Penakluk Barbar Timur." ucap tubuh duplikat yang 'tegang' yang lain.

"Tidak, akulah Shogun Agung Sang Jendral Besar Penakluk Barbar Timur." sanggah Shinpachi.

Tak mau kalah, Kagura juga ikutan dengan berkata, "Akulah satu-satunya Jendral Besar ke-300.014 Penakluk Barbar Timur.

Dan Gintoki...

"SHADOW JUICE, BUSHSAAAA!!"

Bersamaan dengan itu, cairan menyembur dari kostum 'tegang' yang Gintoki pakai. Ah, sudahlah... LUPAKAN SAJA!!

"KARAKTER TERAKHIR BENAR-BENAR BERUBAH, KAN?!! DAN APA-APAAN ITU SHADOW JUICE?!!" teriak Hijikata.

Hijikata sepertinya menyadari di dalam pasukan 'benda tegang' itu ada wajah-wajah yang tak asing baginya...

"Eeh, tunggu... apa kita pernah bertemu sebelumnya, Kagesshi?" tanya Hijikata.

[T/N: Kagesshi adalah plesetan dari Kassie, maskot Kota Kashikawa di Nara. Bentuknya kurang lebih seperti itu. Tapi lebih beradab.]

Yorozuya dan Shinobi Oniwaban itu tiba-tiba menginjak-injak Hijikata...

"Oi, bahasamu kasar sekali! Aku mungkin hanya umpan, tapi aku Shogun. Aku harus berperilaku seperti Shogun agar tidak ketahuan musuh. Kau keberatan?" ucap Gintoki sambil terus menginjak-injak Hijikata.

"EH, IDENTITASMU SUDAH KETAHUAN!! KENAPA SI YOROZUYA SIALAN ADA DISINI?!!" teriak Hijikata.

"Apakah itu, Gin-san?" ucap salah seorang tubuh duplikat.

Tubuh duplikat itu lalu membongkar identitasnya dengan merobek topeng di wajahnya... dia ternyata adalah Sacchan...

Sacchan lalu berkata, "Kenapa... kenapa kau ada di tempat seperti ini? Jangan jangan kau kemari untuk..."

"MENOLONGKU?!!" teriak Sacchan yang berlari dengan 'benda tegang' yang masih menggantung di selangkangannya.

"Kyaaaa! Aku cinta kamu, Gin-san!! 💓" teriak Sacchan sambil memeluk 'benda tegang' yang didalamnya bukan Gintoki.

"Ah itu Shogun." ucap Hijikata.

"Sh-sh-shadow Juice Bushaaa!!" teriak Shogun yang kaget hingga kostum 'tegang'-nya menyemburkan cairan 'aneh'. Udah Jangan dibahas lagi.

"Aku tahu kau benar-benar berbeda dari Si Zenzou itu!." ujar Sacchan.

"Bukan, dia yang memintaku untuk melakukan ini." sanggah Gintoki.

"Ka... kalian semua. Maksudku kau... melakukan ini untukku?!" ucap Shogun yang masih memakai kostum 'tegang'.

"Kau pernah bilang ingin menemui mereka lagi, kak." balas Puteri Soyo.

"Kami dengar anda sedang dalam masalah, Tuan Shogun. Jadi kami tak bisa hanya berdiam saja. Aku merasa prihatin." ucap Shinpachi.

"Kamu pernah membantu kami sebelumnya, jadi sekarang giliran kami untuk membantumu, lho." ujar Kagura.

"Kalian..." ucap Shogun yang terharu.

"Tidakkak kau senang, kakak? Kau masih punya semua sekutu ini!" ujar Puteri Soyo.

"Sh.... Shadow Juice Bushaaa!"  ucap Shogun yang terharu.

'Cairan' itu pun kembali menyembur dari kostum 'benda tegang' yang Shogun dan tubuh duplikat pakai. CUKUP WOOYY!!

"Hey, tunggu sebentar!! Apa kita benar-benar serius membawa orang-orang ini bersama kita? Ini misi yang sangat rahasia, kan? Kita punya semua jenis kebocoran disini!" ujar Hijikata.

"Ah bukankah ini bagus Toshi? GORILLA JUICE BUSHAA!!" ucap Kondou yang ikut-ikutan terharu.

"Apa itu Gorilla Juice?" tanya Hijikata.

"TOSHI JUICE BUSHAAA!!" teriak salah satu dari tubuh duplikat.

"Hey, siapa itu? siapa yang menembakkan Toshi Juice?!" tanya Hijikata yang makin geram.

Beralih ke tempat lain. Di bawah sinar purnama, para penjaga mengawasi seluruh Kediaman Keluarga Hitotsubashi dengan ketat. Nobunobu dengan tatapan sinisnya mengamati kerja para penjaga itu.

"Ada kelompok aneh yang sepertinya sedang mengawasiku. Menjengkelkan. Kenapa mereka bilang aku yang melakukannya? Aku hanya mencoba menyingkirkan mayat menyedihkan, yang sedang duduk dan membusuk di Istana, kan?" ucap Nobunobu.

"Sekarang, dia tak hanya akan duduk disana, dia juga takkan berani keluar. Baguslah. Tak ada tempat untukmu kabur, Shigeshige. Karena kau tak punya sekutu lagi di negara ini. Tapi sekutu Hitotsubashi ada dimana-mana." sambung Nobunobu.

Tiba-tiba seseorang muncul dari belakang Nobunobu...

"Aku bisa dengan mudah mengambil kepalamu tanpa bergerak sedikitpun dari sini." ucap orang itu.

"Ah, sekutu baruku sudah datang. Aku sudah menunggumu. Jadi kau..."

BRUUUUAAAAAK!!

Belum selesai Nobunobu berucap, orang itu yang ternyata adalah Kamui tanpa basa-basi meninju wajah Nobunobu.

Pukulan itu membuat Nobunobu terpental jauh ke udara...

"Hei, apa yang kau lakukan, bajingan?" tanya Takasugi pada Kamui.

"Ha? Kita hanya harus membunuh Shogun, kan?" jawab Kamui dengan santainya.

"Dia bukan Shogun. Dia calon Shogun selanjutnya." ujar Takasugi.

"Tapi dia akan menjadi Shogun, 'kan?" tanya Kamui lagi.

Nobunobu terpental hingga menghantam tembok. Wajahnya babak belur, hampir tak berbentuk... beruntung ia masih hidup setelah menerima pukulan dasyat dari Kamui.

"...Terserah, aku yakin dia tak akan ingat apapun setelah kau pukul kepalanya dengan keras. Cepat, ambil tandu setengah rusak itu." ucap Takasugi.

"Hei, dia bukan Shogun selanjutnya, mana mungkin seseorang yang berdiri di puncak kepemimpinan negara begitu lemah. Lalu kenapa? Kau sangat baik kepadanya. Kenapa?" sanggah Kamui."

"Bukankah aku sudah mengatakannya? Dia hanya salah satu anggotaku, hanya sebuah alat." jawab Takasugi sambil menghisap asap rokok dari pipa rokoknya.

*Tanda-tanda konspirasi---

Gintama
...Lesson 502
/Selesai

Newer Post
Previous
This is the last post.

1 comments:

  1. Is Casino at WynnCasino legit? Casino Review | Woor's Sinos
    Casino at WynnCasino Review – All about the 먹튀 검증 업체 순위 online 코인갤러리 casino; Casino Games and 한게임 포커 클래식 Bonuses 배팅사이트 · Games/Featured Games & 식보 Promotions; Banking Methods; Deposit

    ReplyDelete