Tuesday 10 November 2015

on

Takasugi yang dahulu bertarung bersama Gintoki dalam perang Joui kini malah bertarung melawan Gintoki yang melindungi negara yang dulunya mereka berontak. Wajahnya ketika bertempur dulu yang penuh keseriusan kini berubah menjadi wajah yang bernafsu membunuh.

Berbeda dengan Gintoki, wajahnya ketika bertempur di perang Joui bersama Takasugi, tak berubah meski musuh yang ia hadapi adalah kawannya sendiri.

Pedang mereka pun lalu berbenturan!

Serangan pertama mereka berakhir sama kuat.

Sebelum melancarkan serangan selanjutnya, Gintoki melirik Kagura yang bersiap bertarung melawan kakaknya.

"KAGURAAAAAA!!" teriak Gintoki.

Kagura mengerti maksud Gintoki, ia pun semakin serius ketika mendengar teriakan Gintoki...

Dalam waktu yang hampir bersamaan, pasukan Yato yang tertahan benang Zenzou mulai bergerak, salah satu prajurit Yato memutus benang dan mereka mulai keluar dari jalan rahasia tersebut. 

"SHINPACHIIIIII!!" teriak Gintoki.

Shinpachi yang juga mengerti maksud Gintoki lalu maju untuk melindungi Shigeshige yang membawa Sacchan dan Zenzou yang terluka parah dari para Yato yang baru saja keluar dari jalan rahasia.

"AYOOOOOOO!!" perintah Gintoki.

Kagura dan Shinpachi pun menanggapinya dengan berteriak sekuat tenaga. 

Kagura mulai melancarkan serangannya ke arah Kamui. Sedangkan Shinpachi melindungi Shigeshige, Sacchan dan Zenzou dari para Yato yang mulai mendekat!

Gintama Lesson 515 - Pertarungan Memperebutkan Negara dan Pertengkaran Antar Saudara

Kagura melancarkan tinjunya ke Kamui hingga mengenai pipinya. Namun Kamui tak bergeming. Sepertinya tinju Kagura masih terlalu lemah untuk menjatuhkan Kamui. 

"Hmm, kau bertemu dengan saudara setelah sekian lama dan kau menyambutnya dengan pukulan? Kau mulai menjadi seperti Yato, kan? Kakakmu sangat bangga padamu" ujar Kamui yang masih tersenyum meski tinju bersarang di wajahnya.

Sembari mengacungkan telunjuk, Kamui lalu berkata, "Tapi, aku ada satu kritikan" 

Kamui tiba-tiba menghantam Kagura dengan tangan kirinya.

"Kau mulai menjadi angkuh pada Kakakmu ini. Kau seharusnya tetap menghadap ke bawah seperti ini. Maaf, tapi kakakmu ini sedang sibuk dengan urusan orang dewasa." sambung Kamui.

"Ya ampun, karena gangguan ini sepertinya Shinsuke akan mencuri semua kesenangan.." 

Kagura yang masih belum menyerah, tiba-tiba memotong perkataan Kamui.

"Kau mau kemana? Lawanmu, bukanlah sebuah negara, lawanmu itu aku, lho! Kakak bodoh sepertimu lebih pantas bertengkar dengan adikmu daripada bertempur untuk merebut sebuah negara!" ujar Kagura sembari menahan tinju Kamui.

Kamui melompat menghindari tendangan Kagura. Tapi Kagura masih belum menyerah! Ia mencengkeram tangan Kamui dan mencoba untuk membantingnya.

"Kau benar-benar keras kepala." ujar Kamui.

"Lepaskan!" bentak Kamui seraya melancarkan tendangan dua kaki tepat di wajah Kagura.

Tendangan itu membuat Kagura tersungkur.

"Sudah kubilang, bukan?" kata Kamui sembari menginjak Kagura.

Kagura teringat saat Kamui pergi meninggalkan ia dan Ibunya. Saat itu di kampung halaman mereka hujan turun dengan deras...

"Kau mau kemana? Apa kau juga akan pergi, meninggalkan mami sendiri?" tanya Kagura kecil yang berlinang air mata.

Kamui lalu menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke arah adiknya yang menunggu jawaban darinya.

"Menghilang." jawab Kamui tanpa ragu.

Ekspresi Kamui yang dilihat Kagura saat ini mirip seperti ekspresi Kamui saat ia meninggalkan rumah...

"Sesuatu yang lemah tak ada gunanya bagiku." ucap Kamui sembari memukul Kagura dengan payungnya.

Ekspresi puas Kamui tiba-tiba berubah menjadi kaget ketika serangannya ditahan tinju Kagura.

Tinju Kagura berhasil melukai Kamui. Darah segar mengucur dari tangan kanan Kamui yang terkena tinju Kagura.

"Aku menunggumu menggunakan tangan kananmu." kata Kagura.

Kamui lalu teringat saat ia bertarung melawan Sougo. Saat itu pedang Sougo menembus tangan kanan Kamui yang mencoba menyerang Sougo yang terpojok.

Payung Kamui pun terlepas dari genggamannya.

"Kau selalu melindungi tangan kananmu, lho. Jangan bilang aku tidak hafal kebiasaanmu, kak? Kapanpun ketika kau selesai berkelahi dan terluka, kau selalu menyembunyikan lukamu seperti itu. Jadi mami tidak akan khawatir." ungkap Kagura.

"Tapi mami tidak di sini. Lalu apa yang harus kau takutkan?" ledek Kagura.

Kagura tiba-tiba menendang perut Kamui. Tapi Kamui mencoba menghalanginya dengan menanduk Kagura...

Akibatnya Kagura dan Kamui saling terpental. Kamui hanya terpental beberapa meter. Sedangkan Kagura terpental hingga menghantam tebing.

Sambil memegangi lukanya, Kamui lalu mengingat-ingat kapan ia memperoleh luka itu.

Ia lalu teringat luka itu ia peroleh dari benda tajam yang terpental akibat ledakan di kapal ketika ia dan Sougo bertarung.

"...Aku bukan lagi. Adik cengeng yang kau kenal dulu. Aku bukan lagi adik lemah yang memandangi punggungmu saat kau pergi." ujar Kagura yang masih tersungkur.

"Planet ini, negara ini, mengajariku. Kekuatan orang-orang dan kelemahan orang-orang." sambung Kagura.

Di sisi lain, Shinpachi yang menghadapi anak buah dari Kamui berhasil memukul dua orang dari mereka dengan dibantu lemparan kunai dari Zenzou yang ada di belakangnya.

Tiba-tiba seorang Yato mencoba menyerang Shinpachi yang tengah lengah. Tak disangka, Yato itu tersungkur tepat sebelum ia mengenai Shinpachi.

Yato itu tertusuk kunai yang dilempar dari belakang Yato itu. Ternyata di belakang para Yato, Oniwabanshuu yang menyamar sebagai teman-teman mereka membongkar penyamarannya.

Wakikaoru yang memimpin para Shinobi itu mengedip pada Sacchan. Kemudian ia dan anggota Oniwabanshuu lainnya menghujami para Yato dengan kunai dari sisi belakang. Dari sisi depan, Shinpachi mengakhirinya dengan ayunan pedangnya...

Kagura yang sebelumnya tersungkur karena tandukan Kamui mencoba untuk berdiri kembali...

"Kerapuhan orang-orang, dan arti orang-orang. Orang-orang dari planet Samurai ini mengajariku begitu." ucap Kagura.

"Aku Kagura, seorang gadis yang lahir di Bumi. Dan aku tidak akan membiarkan siapapun merebut rumahku. Kamui, aku tidak akan kalah lagi kepadamu atau pada diriku sendiri." sambung Kagura yang babak belur.

Gintama
...Lesson 515
/Selesai

Kagura kembali teringat saat Kamui mencoba membunuh Umibouzu, ayahnya sendiri. Ia juga teringat saat Kamui pergi meninggalkan dirinya dan Ibunya.

"Sekarang... aku akan menghentikanmu."

Kagura dan Kamui kembali beradu tinju!!

*Potongan kenangan masa lalu--!!

0 comments:

Post a Comment