Monday 18 January 2016

on

Berdiri di pintu masuk Roushigumi, Yamazaki menghalangi jalan Isaburo....

"Hei, siapa sih lu? Elu bajingan licik yang berkeliaran di sini akhir-akhir ini. Elu ga bisa menipu penciuman Mountainzaki ini." bentak Yamazaki dengan tampang sombongnya.

"Apa lu tau tempat apa yang lu endus ini? Jika elu berlagak sok kale. , kami, Pasukan Khusus Penjaga Perdamaian Roushigumi menindak keras..."

Bruuak! Belum selesai Yamazaki bicara, Hijikata memukul kepala Yamazaki dengan pedang kayunya dari belakang...

Gintama Lesson 537 - Nama Itu Adalah...

"Kau yang akan kami tindak keras." timpal Hijikata.

"H-Hijikata-san!!" teriak Yamazaki ketakutan.

"Apa kau memilih berkeliaran di sini atau bertarung? Jika kau tak ingin aku yang memilihnya untukmu, maka kembali ke tempat latihan! Dan lakukan tambahan 1000 praktek mengayun pedang!" perintah Hijikata.

Yamazaki langsung berlari dan menuruti perintahnya Hijikata....

"Siap pak! Yamazaki Sagaru, segers kembali berlatih!" teriak Yamazaki yang berlari dengan setengah ketakutan.

"Maafkan kelancangan orang kami. Bukankah Anda Ajudan terdekat Tuan Matsudaira?" tanya Hijikata pada Isaburo.

"Kalian sudah berubah, ya? Anjing-anjing liar yang menggonggong di berbagai arah yang berbeda, dalam beberapa hari, kini melolong ke langit sebagai kesatuan karena ada satu serigala yang bercampur dengan mereka." ujar Isaburo.

Sementara itu di dalam Roushigumi, Kondou telah berhasil menyatukan fraksi-fraksi yang saling berseteru demi mendapatkan posisi Komandan.

Seluruh Roushigumi telah bersatu dan berlatih mengayun dengan Kondou sebagai pemimpinnya. Kondou memimpin mereka dengan semangat dan wajah yang berseri.

"Besi yang bahkan akan menangkis pedang, hatinya dapat menyesuaikan kondisi orang dan membungkus mereka seperti air... Dia seorang pria yang cukup misterius, Siapa namanya?" tanya Isaburo.

"Kondou Isao. Komandan kita." jawab Hijikata.

Flashback berakhir.

Hijikata, Elizabeth dan lainnya memasuki hutan. Mereka semakin dekat dengan Kondou dan Katsura.

Di sisi lain hutan, Kondou yang membopong Katsura terkepung pasukan Mimawarigumi. Meskipun dikepung, mereka tak menyerah dan terus memberikan perlawanan sambil berlari.

Kondou dan Katsura yang berlari masih berada pada jangkauan pistol Isaburo.

"Kondou Isao. Orang misterius yang mempunyai kebaikan hati dan kepedulian." batin Isaburo sambil membidik Kondou dan Katsura.

Ia pun kembali mengingat masa lalunya. Saat itu Isaburo merenung karena membaca isi email yang diterimanya. Kira-kira begini isi emailnya.

Akan lebih baik jika anak kita akan lahir seperti orang itu daripada menjadi orang kaku sepertimu.

"Hoh. Itu benda yang sangat modis untuk orang sepertimu." celetuk Matsudaira yang tiba-tiba muncul di belakang Isaburo.

"T-T-T- TUAN MATSUDAIRAAA!!" teriak Isaburo yang kaget.

"Aku paham, aku paham. Kau pengantin baru, kan? Bukankah istrimu putri dari keluarga bangsawan Yuuki? Rumor mengatakan dia cukup cantik." ucap Matsudaira.

"Ah , tapi aku tidak menyangka sang elit Sasaki-dono masih memiliki rasa kemanusiaan untuk melakukan sesuatu seperti mesra-mesraan dengan istri barunya." sambung Matsudaira.

"Kau salah! Ini, um...! Dia mengunjungi rumah untuk mengantar anak kami, jadi dia memaksaku untuk membawa ini, jadi kita akan lebih mudah untuk tetap terhubung!" terang Isaburo.

"Aku mengerti, jadi kau tidak mesra-mesraan lewat email, tapi kau pasti telah melakukan beberapa hal nakal di tempat lain sebelumnya." ujar Matsudaira.

Isaburo kemudian duduk, ia pun berkata dengan tersipu, "Kumohon, hentikan. Tuan Matsudaira. Aku menjaga komunikasi seminimum mungkin. Dan bahkan aku tak tahu cara mengirim email."

"Dengan datangnya era baru, bukan hanya pedang, tapi email yang kau butuhkan untuk menggunakannya sebagai perayu wanita." ujar Matsudaira.

"ANDA CUMA MEMBICARAKAN GADIS KABARET, KAN?" protes Isaburo.

"Bagaimanapun juga, paling tidak balas email dia." ujat Matsudaira.

"Apa yang ingin aku dengar adalah jawabanmu, Tuan Matsudaira. Kau mendengar apa yang mereka katakan, benar?" tanya Isaburo.

Pembicaraan mereka kemudian menjadi serius....

"Maksudmu Bakufu melihat tentang pengukuhan Roushigumi menjadi Organisasi Polisi Resmi? Jumlah dari Ronin yang mereka tangkap bahkan telah mencengangkan kita, Polisi." jawab Matsudaira.

"Tidak Hanya Kondou. Bawahan dia, Hijikata, sebagai contoh, menegakkan disiplin ketat pada kumpulan sampah masyarakat itu, menjadikan mereka sebagai sebuah organisasi. Demikian pula, pengikut lainnya, Okita, ketika masih 14 tahun, dia telah menakuti kalangan Ronin hanya dengan ilmu pedangnya." terang Matsudaira.

"Aku yakin sepak terjang mereka telah mencapai telinga para atasan pula. Karena para atasan memberikan status pada mereka dengan tanggung jawab berat seperti itu." ucap Isaburo.

"Tanggung jawab berat? Apa sebenarnya yang ingin mereka lakukan?" tanya Matsudaira.

"Menjaga anggota dari salah satu dari tiga keluarga cabang Tokugawa, Hitotsubashi Narinari dan juga anaknya, Hitotsubashi Nobunobu..  Itulah yang ingin aku beritahukan pada mereka. Selama pengawalan Roushigumi, Ayah dan anak Hitotsubashi akan diserang oleh pemberontak. Membuat pembunuhan berhasil, bertanggung jawab untuk itu dengan merobek perut mereka adalah tugas mereka." ucap Isaburo.

"Itu bukan tugas Polisi." balas Matsudaira sembaru menyalakan rokoknya.

"Benar. Tuan Hitotsubashi dikenal sebagai jenius diantara para Kabinet. Tapi karena itu, dia dijauhi oleh pemegang kekuasaan sesungguhnya, Sadasada-sama. Jadi dia dijauhkan dari posisi penting. Namun, ia diam-diam didukung oleh fraksi anti Sadasada. Dan tampaknya ada rencana yang dibuat untuk membuat anaknya, Nobunobu menjadi Shogun berikutnya." urai Isaburo.

Matsudaira lalu berdiri dan menatap keluar jendela.

"Jadi pada dasarnya, untuk membuang lawan politiknya, Tuan Sadasada memakai anjing-anjing liar yang akan dimakamkan di kegelapan bersama mereka, bukankah begitu?" tanya Matsudaira.

"Mereka awalnya lahir sebagai suatu hal untuk memakan dan dimakan oleh Patriot Joui. Tampaknya para atasan melihat mereka tak lain hanya sebagai pion pengorbanan. Apa yang kau pikirkan, Sasaki? Apa kau mengatakan bahwa orang-orang yang berkumpul hanya untuk menjadi pion pengorbanan, sekarang masih tak memiliki nilai lebih dari itu?" tanya Matsudaira.

"Ini ironis... sementara kondisi kita yang lebih dari sekedar nama samurai daripada mereka dengan keluarga dan posisi kita, tapi karena kita terikat oleh hal itu, kita tak bisa berbuat seperti samurai sama sekali." sambung Matsudaira.

Dari atas bangunan, Matsudaira melihat kelompok Roushigumi yang berpatroli...

"Kita punya anjing-anjing liar yang berusaha untuk menjadi seperti samurai daripada samurai itu sendiri karena faktanya mereka tak punya apa-apa. Dan lalu ada kita yang tak bisa berbuat apa-apa karena kita samurai. Aku tak bisa mengatakan mana samurai yang sebenarnya sekarang." ujar Matsudaira

"...Sasaki, kapan anakmu akan lahir?" tanya Matsudaira.

"Satu bulan dari sekarang." jawab Isaburo.

"Apa itu benar...? di era seperti ini, kau mungkin tak melakukan apapun yang seperti samurai atau seperti ayah, tapi kau setidaknya bisa membalas email sialan dari istrimu." ujar Matsudaira.

Flasback berakhir.

Isaburo yang membidik Kondou dan Katsura, tanpa ragu menarik pelatuk pistolnya. Peluru itu dengan cepat meluncur ke arah Kondou dan Katsura.

Kondou berusaha menangkisnya dengan pedangnya namun peluru itu mengenai kakinya dan membuat ia terjatuh.

Kesempatan itu tak disia-siakan pasukan Mimawarigumi untuk menyerang mereka. Anak buah Mimawarigumi menyerang Kondou dan Katsura dari dua sisi. Kondou menangkis serangan salah seorang anak buah itu, tapi Katsura yang terluka tak bisa menangkis serangan dari anak buah Mimawarigumi yang menyerang dia.

Kondou tak tinggal diam, anak buah Mimawarigumi yang menyerangnya dicekik dan dilempar ke temannya yang akan menyerang Katsura.

Kemudian pasukan Mimawarigumi menyerang mereka dari berbagai arah... Meskipun begitu, Kondou tetap tak menyerah....

Seraya berteriak, dia terbayang masa lalunya....

"Bagaimana dengan namanya?" tanya Kondou.

"Nama? Apa maksudmu?" tanya Sougo.

"Ayolah, kita tak bisa selamanya menyebut diri kita Roushigumi." balas Kondou.

"Kita bukan Ronin lagi, kita samurai yang sebenarnya sekarang." ujar Kondou.

"Kau sangat terburu-buru. Jika kita mengacaukan misi penjagaan Tuan Hitotsubashi, sekarang hanya kita yang tak akan bergerak di dunia ini, kita semua harus merobek perut kita."  balas Hijikata.

"Apa yang kau bicarakan? Berkat aturan yang kau buat Hijikata-san, kami harus merobek perut kami karena kami menaruh terlalu banyak mayones pada makanan kami." timpal Sougo.

"Bagaimanapun, kita telah menempuh perjalanan jauh. Kita datang dari Provinsi Bu dengan tidak membawa apapun selain pakaian di punggung kita dan akhirnya kita berhasil di tempat ini." ucap Sougo.

Isaburo yang duduk sambil memandangi ponselnya lalu menyapa mereka.

Isaburo pun berkata, "Pertemuan yang tak disangka. Aku sedikit bingung juga. Mengenai nama apa yang akam diberikan..."

"Oh, apa Anda membicarakan tentang anak?" tanya Kondou.

Isaburo membaca pesan yang diterimanya yang kira-kira tertulis:

Dia akan lahir sebentar lagi.

Pernahkah kau berpikir nama untuk anak kita? Aku menanti untuk saat kami berdua melihatmu.

Sepertinya ini pesan dari istrinya Isaburo yang akan melahirkan anak pertamanya...

"Saya mengerti, selamat ya." ucap Kondou.

"......Ya, tapi di era semembingungkan ini, kau harus bertanya-tanya bagaimana kau dapat membesarkan anak dan jadi orang tua macam apa seharusnya kita ini. Jika kau bahkan tak bisa tahu kemana kau akan pergi, bagaimana kau tahu bagaimana menamai anakmu? Kalian ingin menjadi samurai seperti apa?" ujar Isaburo.

Flasback berakhir.

Kondou yang dikepung pasukan Mimawarigumi, tak gentar. Ia masih memegang pedangnya meskipun kepalanya berlumuran darah.

Seraya mencoba berdiri, Kondou berteriak. Kondou mengingat perkataannya pada Isaburo saat itu...

"Aku tak tahu. Sangat mungkin kalau kita menjadi samurai dan datang waktunya untuk mati seperti samurai. Kami masih belum punya sebuah jawaban untuk itu." ucap Kondou saat itu.

Selama Kondou mengingat kembali perkataannya itu, pertarungan sengit terjadi antara Kondou dan Katsura melawan pasukan Mimawarigumi. Tapi karena luka yang mereka derita, mereka tak bisa bertahan lama dan terjatuh...

Kondou yang terjatuh mencoba berdiri. Namun di depannya muncul pasukan Mimawarigumi lain, Kondou pun tercengang.

Pasukan itu berhasil menangkap dan membuat babak belur Matsudaira. Kondou lalu menyerah dan menjatuhkan pedangnya saat melihat Matsudaira tertangkap...

Saat itu pula, Isaburo yang menodongkan pistol berada tepat dibelakangnya. Bidikan pistol itu mengarah tepat ke kepala Kondou.

Dengan tersenyum Kondou kembali teringat kata-katanya saat itu...

"Tapi itu tidak apa-apa. Karena aku memiliki lebih dari satu cara untuk menjadi samurai." ujar Kondou saat itu.

Kondou mengingat saat dia yang diangkat menjadi Komandan satuan Polisi Khusus yang baru, memberi pidato pada anak buahnya...

"Aku berpikir bahwa kekalahan, bermasalah dengan tinggi badanmu ketika kau berusaha untuk mencari posisimu. Begitulah Samurai. Jadi tetaplah mencari. Tetaplah berusaha, dari era seperti labirin yang dibanjiri dengan berbagai macam hal, pilihlah kebenaranmu sendiri, jalan kejujuran dan terud maju. Ya... nama kami adalah."

Matsudaira yang terbujur itu tersenyum...

Tiba-tiba, beberapa orang dalam pasukan Mimawarigumi yang menangkap Matsudaira menyerang temannya sendiri.

Bersamaan dengan itu, Hijikata muncul dari belakang Isaburo, menebas apapun yang ada di depan mereka.

Hijikata datang untuk menyelamatkan Kondou!!

"SHINSENGUMIIIII!!!" teriak Hijikata yang menebas para anggota Mimawarigumi.

[T/N: Shinsengumi = Kelompok Pilihan yang Benar. (Berbeda maksud dari yang satunya yang bersejarah itu.)]

*MELOLONG-----!!

Gintama
...Lesson 537
/Selesai.

0 comments:

Post a Comment