Saturday 27 August 2016

on
Mutsu seketika itu langsung ambruk setelah terkena serangan kejutan dari Hankai yang berada di dalam tubuh Nobunobu.

"Mu-mutsu!!" teriak Tatsuma begitu mengetahui rekannya roboh.

Tatsuma kaget begitu melihat yang menyerang Mutsu adalah tamunya sendiri, Nobunobu.

"Nobunobu...!! Kau!!" bentak Tatsuma dengan penuh amarah.

Gintama Lesson 567 - Puncak

Nobunobu yang masih memiliki kesadaran merasakan ada yang aneh pada dirinya...

"Tu... tubuhku... tak mampu bergerak sesuai keinginanku...!!" batin Nobunobu.

Nobunobu lalu mengingat saat ia melihat Hankai melalui celah pintu. Hankai yang menyadari keberadaan Nobunobu lalu menyerang Nobunobu dengan tentakelnya.

"-Aku mengerti. Jadi bahkan saat itu tubuhku sudah...!!" batin Nobunobu.

"Ya. Tubuh ini bukan lagi milikmu. Seperti pasukan itu, aku, kapten divisi ketiga, Hankai, tidak memiliki tubuhku sendiri." balas Hankai dalam tubuh Nobunobu.

"Dari apa yang terlihat, itu nampak seperti halnya wadah. Tapi bentuk kehidupan mekanik yang menggeliat di tubuhmu adalah diriku yang sebenarnya." sambung Hankai dalam tubuh Nobunobu.

"Keparat kau!! Jadi elu berencana mengambil alih tubuh Nobunobu untuk mengikutiku, hah?!" bentak Tatsuma sembari menyandarkan Mutsu yang pingsan ke lengannya.

"Sebentar lagi kau akan kalah. Virusku bisa merebut sistem kapal seperti ini dengan mudah. Seluruh kapal akan segera jadi milikku. Dan seperti yang kau lihat, seluruh awak kapalmu begitu pun kawan terakhirmu akan jadi milikku juga." ucap Hankai dalam tubuh Nobunobu.

Mutsu tiba-tiba bangun dan menendang Tatsuma. Mutsu sudah kehilangan kesadarannya sekarang.

Tatsuma pun terpental hingga menabrak salah satu bagian kapal.

"Setelah itu, yang tersisa hanya dirimu. Sakamoto Tatsuma. 'Pasukan tanpa prajurit'. Itu adalah julukan populer Divisi Ketiga-ku. Tapi sepertinya orang yang paling cocok dengan gelar itu adalah dirimu. Sebenarnya, kalau kau mati, gelar dan kenyataan itu akan jadi benar. Karena Kaientai yang biasa kau pimpin akan menjadi Divisi Ketiga-ku. Sekarang duduk dengan tenang dan biarkan dirimu mati. Tak ada seorangpun yang tersisa untuk meratapi kematianmu." sambung Hankai dalam tubuh Nobunobu.

Mutsu yang terinfeksi lalu menyerang Tatsuma. Mengetahui kawannya akan menyerang dirinya, Tatsuma hanya diam.

Nobunobu yang melihat Tatsuma yang diam saja malah mengingat kata-kata Tatsuma saat mereka berlari bersama.

"Meskipun bawahanku meninggalkanku, aku tak akan meninggalkan bawahanku."

Tatsuma tiba-tiba mengeluarkan pistolnya dan menembakkannya tiga kali ke arah kepala Mutsu.

Nobunobu kaget melihat tindakan Tatsuma yang menembak bawahannya sendiri.

Caping Mutsu pun terlempar dengan tiga lubang tembakan yang membekas...

"Huh. Jika elu mau kapalku dan awak kapalku. Maka biarkan aku memberi elu beberapa saran sebagai seorang pedagang. Jika elu mau beli perusahaanku, makan elu sebaiknya melakukan investigasi utama dengan teliti dahulu." balas Tatsuma.

Pusat kendali kapal yang berada di belakang Mutsu tiba-tiba meledak. Tembakan itu ternyata bukan ditujukan pada Mutsu melainkan pusat kendali kapal.

"Sayang sekali untuk elu. Kami adalah perusahaan yang sering mengalami kecelakaan. Perusahaanku itu menghadap lurus ke neraka." sambung Tatsuma.

Pusat kendali kapal pun meledak. Ledakan itu membuat mode darurat aktif.

"Sebuah masalah besar terjadi dengan sistem kendali. Kapal sekarang akan beralih ke mode darurat. Seluruh awak kapal dimohon dengan cepat..."

Dari luar, Kairinmaru mengeluarkan asap yang sangat tebal dari lambung kapal.

"Apa kau sudah gila? Jika aku akan mengambil segalanya, lalu kau lebih memilih menenggelamkan kapal ini bersama dengan seluruh Kaientai?" tanya Hankai dalam tubuh Nobunobu.

"Siapapun yang tak bersiap untuk jatuh dengan kapal mereka, tak layak untuk menaiki kapalnya. Apa kau bersiap untuk itu? Apa kau memutuskan untuk tenggelam bersama kami dan tubuh itu?" tanya Tatsuma.

"Tidak mungkin...!! Pria ini..." batin Nobunobu yang kaget mendengar kata-kata Tatsuma.

Sesaat setelah pusat kendali meledak, Kairinmaru tiba-tiba oleng.

Hankai yang berada di dalam Nobunobu lalu mengeluarkan tentakelnya dan menancapkannya ke pusat kendali kapal yang rusak.

"Dengan sedikit kerusakan sistem seperti itu... jika aku mengganti beberapa fungsi dengan diriku sendiri aku bisa mengembalikannya dengan mudah!!" ucap Hankai dalam tubuh Nobunobu.

Hankai yang mencoba mengambil alih pusat kendali malah sedikit demi sedikit tertarik keluar dari mulut Nobunobu.

"Hanya kau seorang yang akan tenggelam. Sakamoto Tatsumaaaa!!" teriak Hankai.

Tatsuma yang mencoba menembak Hankai tertahan oleh Mutsu yang terinfeksi.

"Jadi ini apa yang Sakamoto Tatsuma incar? Alasan pria ini tidak mengincar kawannya, bukan juga diriku tapi malah pusat kendali adalah untuk melepaskan musuh yang telah mengambil alih diriku dan memisahkannya dariku. Sakamoto Tatsuma, bahkan dalam keadaan genting seperti ini, kau masih tidak meninggalkan mereka? Atau bahkan aku...?!" batin Nobunobu.

Tatsuma yang dihalang-halangi oleh Mutsu yang terinfeksi terus bergerak menuju ke arah Nobunobu. Ia pun mengeluarkan pistolnya dan menembakkannya ke arah Hankai yang berada di mulut Nobunobu.

Tatsuma kaget begitu melihat peluru yang ditembakkannya berhasil ditangkap Hankai dengan mudah.

"Maaf Shogun, atau siapapun dirimu. Kau seharusnya ragu-ragu untuk berpikir jika kau sendiri. Kau malah membocorkan semua rencana pentingmu kepadaku." ucap Hankai pada Nobunobu.

Hankai lalu meluncurkan peluru yang ia tangkpa sebelumnya dengan cepat ke kepala Tatsuma. Tatsuma pun terpental karena serangan itu.

"Shogun, sekarang aku punya semua yang kau pikirkan di telapak tanganku. Apa ini perasaan marah atau sedih? Satunya-satunya orang yang mencoba melindungimu mati. Semua itu karena dirimu. Aku tahu semua itu. Sekarang kau tak punya siapapun, kan? Kau dimanfaatkan oleh semua orang, tersanjung oleh mereka, dan mereka berharap kepadamu untuk berdiri di puncak. Dan juga, seperti yang semua orang inginkan, kau meminta puncak itu." ungkap Hankai.

"----Ya."

Nobunobu pun mengingat ulah yang telah ia lakukan dulu. Saat membunuh Yaemon ke-19, mendeklarasikan dirinya sebagai Shogun, menebas gadis kabaret tak bersalah dan meracuni Shigeshige...

"Aku juga memanfaatkan semua orang..."

Nobunobu lalu membayangkan ia menyuruh para pengikut Shogun sebelumnya yang tak mau mengikutinya untuk seppuku masal di depan dirinya.

"Tapi ketika aku berdiri di puncak itu, aku menyadari. Itu seharusnya menjadi apa yang kuinginkan, seharusnya ada jawabannya di puncak ini. Tapi tak ada seorangpun di sini. Semua yang aku temukan di sini hanyalah tumpukan mayat yang telah kutinggalkan tergeletak di tanah." batin Nobunobu.

"Tak ada seorangpun tersisa yang mengharapkan diriku untuk menjadi Shogun. Lebih dari itu, aku bahkan tak punya seorangpun prajurit yang akan melindungiku. Untuk apa aku menuju puncak ini saat di Bumi?" batin Nobunobu.

Nobunobu lalu membayangkan dirinya berada dalam seppuku masal itu. Nobunobu yang sekarat merayap menuju ke dirinya yang berdiri di puncak.

"Tidak ada alasan. Kau sudah kosong sejak awal. Begitu kosong hingga kau tak bisa menemukan sebuah tujuan tanpa dimanfaatkan oleh orang lain. Jadi kau dengan keras kepala terjebak di puncak ini dan kehilangan segalanya. Tak ada lagi setiap dari siapapun yang memanfaatkanmu atau siapapun yang kau manfaatkan. Ini bukanlah puncak. Ini adalah tempat di mana kau membuang semua mainanmu." ucap Nobunobu yang sekarat dalam bayangan Nobunobu.

"Itu hanya sebuah kuburan sampah. Sampah yang telah kehilangan fungsinya seharusnya hanya berbaring disana untuk selamanya." timpal Hankai yang membaca pikiran Nobunobu.

Inti Hankai yang telah keluar dari mulut Nobunobu lalu mengangkat tubuh Nobunobu. Nobunobu yang tak mau kalah juga mencengkeram tentakel Hankai.

Nobunobu lalu mengingat kata-kata Tatsuma saat mereka bersembunyi bersama...

"Anda ga punya hak buat mati. Apakah itu seorang raja yang bodoh atau seorang raja yang bijak, sekali seorang pria menanggung seluruh negara. Dia tak boleh mati dengan mudah." ucap Tatsuma saat itu.

Nobunobu lalu menarik tentakel Hankai yang melekat dalam dirinya sekuat tenaga....

"---Sakamoto Tatsuma, kenapa kau membiarkanku hidup? Dengan aku sendiri di puncak tumpukan mayat, apa sebenarnya yang kau inginkan untuk aku lakukan?" batin Nobunobu.

"Ke-keparat kau!!" bentak Hankai.

Tentakel Hankai yang menancap di tubuh Nobunobu perlahan lepas...

"-----Tidak, tak ada lagi pertanyaan untuk diajukan."

Nobunobu menarik tentakel Hankai tanpa ragu meski sakit luar biasa ia rasakan...

"OOOOOOOOO!!"

Tentakel Hankai pun terlepas dari tubuh Nobunobu!

"Itu adalah jawaban yang harus kucari sendiri! Aku tak akan memanfaatkan siapapun atau dimanfaatkan oleh siapapun. Itu adalah puncak yang harus ku raih dengan kedua kakiku sendiri." batin Nobunobu.

Nobunobu kembali mengingat saat Tatsuma menasehati Nobunobu yang menolak makanan yang Tatsuma berikan...

"Karena untuk kita berdua, perang yang sebenarnya akan segera dimulai." ucap Tatsuma saat itu.

"SEKARAAAANG!!" teriak Nobunobu.

Tangan Mutsu yang menjatuhkan peluru yang diluncurkan Hankai tadi.

Tatsuma yang ditahan oleh Mutsu perlahan berdiri kembali dan mengacungkan pistolnya dengan percaya diri.

"Itu adalah pertarunganku. Sakamoto Tatsuma." batin Nobunobu.

Hankai menyadari saat Mutsu menahan peluru yang meluncur ke arah Tatsuma, Tatsuma langsung bereaksi seakan terkena peluru tadi...

"Tak mungkin. Bahkan ketika terinfeksi, kau masih memiliki kendali akan dirimu sendiri...?!!" ucap Hankai yang tak percaya melihat Mutsu berhasil menguasai separuh dari dirinya.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Tatsuma yang sudah membidik ke arah Hankai langsung menarik pelatuk pistolnya. Tembakan itu pun berhasil mengenai Hankai yang hanya berupa bola inti.

*Tembus---!!

Gintama
...Lesson 567
/Selesai.
Next
This is the most recent post.
Older Post

0 comments:

Post a Comment